Lihat ke Halaman Asli

Aji Prasanto

Pencari Kerja

[Coretan Ramadhan 25] Islam dalam Kerasnya Laju Perkembangan Zaman

Diperbarui: 16 April 2023   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi cahaya Ramadhan, (pexels.com/ Oleksandr Pidvalnyi)

Dari tulisan-tulisan sebelumnya, pengaruh Islam dalam kehidupan sosial masyarakat sangatlah mempunyai pengaruh yang positif. Dimana dapat kita lihat dari perubahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, yang telah membebaskan masyarakat masa jahiliyah menuju ke dalam masyarakat yang mendapatkan pencerahan serta mendapatkan kehidupan yang lebih bermoral.

Tentunya tak selamanya dampak positif tersebut akan terus "ajek". Perubahan sosial, perkembangan zaman, pengaruh teknologi, dan yang lainnya memberikan arus yang pasang serta surut pada hal-hal yang berkaitan tentang dunia keislaman.

Oleh karena itu, sebagai umat Islam kita tentu memiliki kewajiban untuk terus menjaga serta mengembangkan atau meningkatkan akan pengaruh positif dari dunia Islam serta ajaran-ajaran yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga arus perkembangan zaman serta perubahan yang ada di masyarakat tidak mengikis atau melupakan akan ajaran-ajaran dalam Islam itu sendiri.

***

Tentunya sudah bukan menjadi hal yang mengagetkan lagi, dimana arus perkembangan zaman dan kemajuan teknologi menuntun kita menjadi masyarakat yang bebas serta penuh dengan keterbukaan akan berbagai hal. Dapat lihat, dimana dengan mudahnya kita dalam mengakses berbagai situs serta konten-konten di media sosial.

Dapat dikatakan bahwa, media sosial menjadi ladang pendapatan yang cukup terjamin. Dari pembuatan konten, menjadi pemain game, Streamer online (menjual suatu produk secara online, promosi online, atau yang lainnya), serta masih banyak lagi.

Dari hal tersebut, tentunya dampak dari kemajuan teknologi khususnya dalam bidang teknologi informasi memberikan suatu pengaruh yang positif serta memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Baik dari menjajakan informasi, membuat konten media sosial, serta yang paling dasar tentang berhubungan secara jarak jauh.

Namun, Jika kita lihat dari data Badan Pusat statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang, meningkat 0,20 juta orang terhadap Maret 2022 dan menurun 0,14 juta orang terhadap September 2021. Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 7,50 persen, naik menjadi 7,53 persen pada September 2022 (BPS, 2023).

Kemudian dalam data pengangguran di Indonesia BPS mencatat, yang mana mencapai 8,4 juta orang pada Agustus 2022, porsinya 5,86% dari total angkatan kerja nasional. Pengangguran paling banyak berasal dari kelompok usia 20-24 tahun, yakni 2,54 juta orang (databoks.katadata.co.id).

Jika dilihat dari data tersebut, seharusnya dengan adanya perkembangan zaman serta kemajuan teknologi yang sekarang ini dapat sangat kita rasakan pengaruhnya, dapat menjadi faktor pendorong akan pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline