Lihat ke Halaman Asli

Aisyah Supernova

man purposes God disposes - ssu

Merasakan Baru Kasihan

Diperbarui: 23 Desember 2018   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sekarang banget, gue lagi kedinginan. Gue dari IPB Dramaga menuju Terminal Baranang Siang. Nah di tengah jalan, gue keujanan sama abang-abang Ojolnya juga. Akhirnya kita pake jas hujan plastik. Emang ujannya deres ya jadilah celana, rok dan tangan gue tetep basah. 

Alhamdulillah setelah drama hujan, macet gue sampai juga di bus menuju Lb. Bulus.Ini bus AC coy. Gue duduk paling depan sengaja biar gak kedinginan. Gue tetep kedinginan, nungguin bus ngetem sampe jalan. Pas jalan gue tanya kernet nya boleh gak gue duduk di bangkunya di samping pintu depan dan keener itu bilang bisa di belakang aja. Karena deket mesin dan panas. Ok, gue pindah.

Sekarang, kaca bus berembun. Saking dingin dan di luar abis ujan. Macet pulak. Subhanallah. Biar kedinginan, biar kebelet pipis, biar idung dan tangan gue udah kayak masuk kulkas, gue jadi dapet pelajaran mahal.

Ada ahli pendidkan yang bilang bahwa cara mendidik yang paling efektif adalah dengan membiarkan murid merasakan. Dimulai dari mendengar, kemudian melihat hingga merasakan. Mana yang paling membekas dan membuat paham? Ternyata adalah merasakan.

Gue jadi inget, sodara-sodara gue di Suriah, Palestina dan belahan bumi lainnya yang luar biasa dinginnya dan gak punya fasilitas pengangat yang mumpuni. Di bus ini perkiraan gue suhunya sekitar 21-19 derajat. Tapi mereka, di bawah 10 derajat, bahkan minus. Udah lagi perang, keluarga tewas, perut laper dan tenggorokan haus setengah mati, badan juga bisa jadi luka-luka, sakit hingga jadi cacat (difabel), rumah hancur lebur, bau mayat, serta kedinginan sangat. Astaghfirullah. Astaghfirullah. Astaghfirullah. Gak kebayang rasanya dan kayaknya gue gak bakal sanggup.

Gue istighfar. Gue enak, begitu pulang tinggal mandi, ganti baju, shalat, makan, dan ngelakuin hal yang gue mau in shaa Allah. Lah mereka?  Udah berapa banyak duit gue abisin buat keperluan gue pribadi bahkan cuma jadi kotoran (makanan kurang faedah)? Lah mereka, setengah mati buat survive. Mau lari juga gak bisa.

Alhamdulillah, walau kedinginan badan gue, tapi hati gue menghangat. Karena gue inget mereka dan merasa gue gak ada apa-apanya. Gue juga berdoa sebelumnya, agar Alloh SWT bantu gue untuk kuat bertahan sampe rumah. Ya dengan merasakan hingga menjadi kasihan dengan menulis ini.

Jangan lupa alokasikan doa dan dana kita untuk para sodara-sodara di Suriah, di Palestina, Pandehlang, Lampung, dsb yang saat ini lagi musim dingin dan mesti luar biasa sulit until survive. Terutama, peringatan ini untuk gue pribadi. Seenggaknya, pas di akhirat kita gak kelabakan pas ditanya Alloh SWT kemana kita saat sodara-sodara kita kedinginan di belahan bumi lainnya.. astaghfirullah.. astaghfirullah.. astaghfirullah..

In a red bus from Bogor to Jakarta,
 Aisyah Supernova




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline