Lihat ke Halaman Asli

Sekolah Hampir Dinon-aktifkan karena Kurangnya Tenaga Pendidik, Mahasiswa Kampus Mengajar Beri Solusi

Diperbarui: 19 Oktober 2021   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pada awal tahun 2020 seluruh penjuru dunia digemparkan dengan pandemi covid-19 yang menyebabkan terjadinya berbagai perubahan dalam setiap aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan dimana pembelajaran tatap muka harus digantikan dengan pembelajaran dalam jaringan (daring). Seiring berjalannya waktu berbagai masalah sering kali terjadi, khususnya di sekolah yang termasuk dalam daerah 3T.

Dilansir dari web resmi MBKM www.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id Sebanyak 15.000 mahasiswa diterjunkan di berbagai sekolah yang berlokasi di daerah 3T, di Kabupaten Karawang terdapat beberapa sekolah yang masih memiliki akreditasi C dan berlokasi di daerah 3T satu diantaranya adalah SDN Kalijati II yang terletak di desa Kalijati. 

Di awal observasi kami mendapati informasi bahwa sekolah tersebut awalnya akan dinon-aktifkan karena sangat terbatasnya tenaga pendidik, peserta didik, sarana prasana dan berbagai kendala lainnya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh saya dan rekan satu kelompok  dengan Pak H. Ma'ruf S.Pd selaku kepala sekolah SDN Kalijati II, beliau mengatakan " tadinya sekolah ini akan dinon-aktifkan karena mengingat keterbatasan jumlah tenaga pendidik dimana hanya ada 3 pendidik yang bertugas sebagai guru kelas sedangkan guru bidang tidak ada, siswa yang sedikit hanya 39 orang dan hanya terdiri dari 4 kelas, dan keterbatasan-keterbatasan lainnya" Ujar H. Ma'ruf.  

Mendengar pernyataan tersebut tidak heran jika kepala sekolah sempat memiliki niat untuk menonaktifkan SDN Kalijati II, melihat keadaan tersebut kami berusaha untuk membantu sekolah tersebut untuk setidaknya membantu tenaga pendidik dan meningkatkan motivasi para peserta didik agar selalu optimis.

Saya dan rekan sekelompok membagi tugas untuk membimbing peserta didik, dalam pelaksanaanya kami mendapati bahwa ternyata semangat peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tidak bisa dikatakan rendah karena peserta didik selalu bersemangat dalam kegiatan belajar mengajar akan tetapi karena terbatasnya guru terpaksa satu guru harus mengajar secara bergantian dan materi tersampaikan dengan sangat terbatas.

Selain itu masing-masing dari kami harus bisa menyesuaikan kemampuan dalam berbagai bidang pendidikan contohnya selain memberikan materi literasi dan numerasi saya juga membimbing peserta didik untuk hafalan surat-surat dalam Al-qur'an dan hasil yang saya dapatkan diluar perkiraan saya. Peserta didik sangat mudah dalam menghafal dan merasa senang karena kehadiran kami dalam membimbing mereka untuk menghafal. Kami juga mengajarkan peserta didik bahasa inggris, mereka sangat senang karena sebelumnya tidak pernah mendapati pembelajaran tersebut.

Dokpri

Dokpri

Selain itu kami juga menerapkan pendekatan belajar sambil bermain, dimana kami melakukan pembelajaran diluar maupun didalam kelas dengan bermain sehingga peserta didik tidak merasa bahwa mereka ternyata sedang belajar dan menambah wawasan mereka, seperti gambar dibawah ini kami melakukan games cerdas cermat, games olahraga sambil berhitung, dan games estafet barang sambil bernyanyi lagu-lagu nasional indonesia yang belum mereka ketahui sebelumnya.

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline