Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

TKA Gantikan UN untuk Pendidikan Lebih Inklusif

Diperbarui: 3 Maret 2025   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK 8 Makassar, 2020. (ANTARA FOTO/ARNAS PADDA via KOMPAS.COM)

TKA menggantikan UN berpeluang mencipta evaluasi pendidikan yang lebih inklusif, adil, dan relevan di Indonesia.

Pendidikan memang selalu jadi topik yang tak pernah habis dibicarakan. Baru-baru ini, ada perubahan besar soal cara evaluasi pendidikan, yaitu dengan mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Apa bedanya TKA dengan UN?

Pengenalan TKA sebagai Pengganti UN

TKA menggantikan UN karena adanya kritik terhadap ujian yang dianggap tidak menyeluruh. UN hanya fokus pada ujian tertulis, padahal siswa punya banyak aspek lain yang penting, seperti keterampilan dan kreativitas. 

Makanya, pemerintah memutuskan mengganti UN dengan TKA. TKA akan diterapkan di SMA pada 2025, lalu di SD dan SMP setahun setelahnya.

TKA lebih fleksibel dan adaptif. Kalau UN jadi penentu kelulusan, TKA tidak. TKA hanya jadi indikator kenaikan jenjang pendidikan dan seleksi PTN. TKA ini fokus pada evaluasi proses pendidikan, bukan cuma hasil akhir.

Tapi, apakah perubahan ini benar-benar berdampak positif?

Tantangan dalam Implementasi TKA

Penerapan TKA tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah kesenjangan pendidikan antar daerah

Menurut Ferdiyana Indrakusuma di Kompasiana (2021), pendidikan di pedesaan masih jauh tertinggal dibandingkan kota, selisihnya mencapai 20%. Ini jadi masalah besar, apalagi kalau TKA dipakai untuk seleksi PTN.

Siswa dari daerah dengan fasilitas pendidikan terbatas bakal kesulitan. Mereka mungkin tidak punya akses ke pelatihan atau bahan ujian berkualitas. 

Semua itu lebih mudah diakses oleh siswa di kota besar. Tanpa upaya pemerataan, TKA justru bisa memperburuk ketimpangan yang sudah ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline