Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Sidik

Mahasiswa Jurnalistik

Mengenal Etika Bermedia Digital, dan Lawan Konten Negatif

Diperbarui: 6 Agustus 2022   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN Unpad, Ahmad Sidik saat menjelaskan Etika Bermedia Digital (Dokpri)

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan sosialisasi tentang etika bermedia digital kepada siswa kelas sembilan (9) di SMP Negeri 1 Talun Kecamatan Talun, Selasa 19 Juli 2022.

Etika bermedia digital adalah panduan bagi pengguna untuk berselancar di ranah digital dan menggunakan internet agar tidak salah langkah. Hal ini penting untuk disampaikan kepada siswa SMP lantaran di usianya mereka tengah menggandrungi media sosial yang rentan penyalahgunaan.

Secara umum, etika ini terbagi menjadi dua jenis. Ada one to one communications, atau satu dengan satu yang lain. Dan one to many communications, atau satu dengan banyak orang (publik). Jika diberi contoh, one to one communications adalah proses chat WhatsApp seseorang dengan temannya, di mana terdapat proses komunikasi dua arah dalam ranah digital. Sedangkan contoh one to many communications adalah seseorang yang mengunggah foto di Instagram, sehingga membuka ruang komunikasi publik di kolom komentar.

Untuk diketahui, dalam bermedia digital terdapat kompetensi-kompetensi tertentu yang harus dimiliki agar bisa survive dan aman menggunakannya, meliputi:

- Kompetensi mengakses informasi

- Kompetensi menyeleksi dan menganalisis informasi

- Kompetensi membentengu diri dari tindakan negatif

- Kompetensi memproduksi dan mendistribusikan informasi

- Kompetensi memverifikasi pesan sesuai standar

- Kompetensi berpartisipasi membangun relasi sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline