Lihat ke Halaman Asli

ahmad hassan

Freelancer

Kejahatan (Tak) Sempurna [#2/2]

Diperbarui: 7 Januari 2023   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(jurnalpost.com)

Menjelang jam istirahat siang itu, seorang wanita tampak sedang menantikan tamunya. Setelah beberapa saat, orang yang ditunggunya akhirnya tiba. Di guest lounge kantornya, Lidya menerima Inspektur David yang telah menghubunginya beberapa hari sebelumnya.

Saat ditelepon Inspektur David, Lidya cukup terkejut mengingat kasus itu cukup lama terkatung-katung dan tidak terdengar lagi. Namun, ia menyambut baik maksud yang disampaikan sang inspektur.

Pada saat awal kasus itu bergulir, Lidya sempat dimintai keterangan oleh para penyelidik waktu itu. Namun hanya sekali itu saja. Kini setelah sembilan tahun berlalu, kasus itu dihidupkan kembali. Lidya teringat akan mimpinya baru-baru ini. Ia kini paham apa makna dari mimpi tersebut.

"Bisa anda jelaskan hubungan anda dengan Revan?" tanya Inspektur mengawali pembicaraan.

"Kami bersahabat baik. Saya kenal dekat dengannya karena kami berasal dari sekolah dan daerah yang sama. Di masa awal saya kuliah, almarhum banyak membantu saya. Saya sendiri menganggapnya seperti kakak. Dia pun juga sebaliknya," akunya.

"Jadi bukan sepasang kekasih?" tanyanya untuk memastikan.

"Bukan. Hanya sebatas sahabat," ucapnya.

"Selama anda berteman dengan Revan, apakah ia pernah bercerita atau terlihat punya masalah yang besar," tanyanya kembali.

"Kepada saya, ia jarang sekali cerita masalah pribadinya. Namun tampaknya ia baik-baik saja. Lagipula ia bukan tipe orang yang suka curhat atau mengeluh terhadap sesuatu," jawabnya.

"Apakah ia punya musuh atau terlihat seperti punya musuh?" tanyanya lebih jauh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline