Lihat ke Halaman Asli

Kelas Anak Bahagia

Diperbarui: 31 Januari 2023   02:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis : 

1. Ulan Bidi., S.Pd., M.Pd

2. Ahmad Hiola, S.Pd

Anak di kelas tidak harus pintar, anak di kelas tidak harus diam agar guru tidak sibuk dan repot. Tetapi anak di kelas harus gembira dan sumringah bahagia. Karena dengan bergembira bahagia anak akan mudah menerima makna pembelajaran yang mau disampaikan guru.

Sebagai guru kita harus benar-benar memahami bahwa anak kebutuhan utamanya adalah bermain. Sebagaimana orang dewasa kebutuhan utamanya adalah bekerja. Bisa di bayangkan perasaan orang dewasa yang tidak bekerja begitulah kiranya perasaan anak yang tidak bermain.

Sebagai guru kita harus mendesain pembelajaran di kelas layaknya bermain. Memutar otak dengan keras, menjawab pertanyaan mendasar yakni bagaimana caranya agar belajar berhitung dan membaca dengan cara bermain bukan dengan cara memaksa anak melatih sebutan bilangan maupun huruf. Tetapi kita harus mendesain misalnya membaca lewat gambar yang menarik bagi anak misalnya atau berhitung dengan menggunakan batu yang diberi warna.

Dengan berbagai permainan ini anak tidak merasa dipaksa belajar sehingga ia akan dengan senang hati untuk kembali bersekolah pada esok harinya karena ia akan membayangkan permainan esok harinya di kelas yang ia dambakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline