Lihat ke Halaman Asli

Mari Kita Jadikan Seni Budaya Babel Lebih Berkarakter dan Berkarismatik

Diperbarui: 17 November 2020   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juhar, ahli waris tari tradisional Kedidi Bangka Belitung (foto:agusyaman)

Cara seniman, budayawan dan pekerja seni di Bangka Belitung dalam mengembangkan seni budayanya agar pariwisata dan kebudayaan Bangka Belitung meningkat adalah berawal dari diri seniman itu sendiri. 

Komunikasi harus tetap terjaga antar seniman dengan seniman lain, dan juga dengan masyarakat tradisional, dengan masyarakat desa, kota dan masyarakat semuanya. 

Komunikasi yang baik antara sesama seniman atau dengan orang lain adalah suatu hubungan kekeluargaan yang terbaik, karena Komunikasi yang baik selalu menyehatkan rohani dan jasmani.

Komunikasi terbaik itu adalah dengan tidak saling menyakiti, tidak menghasut, menyindir dan tidak menghina secara tatap muka, di sosial media ataupun media online. 

Ada baiknya berkomunikasi lebih mengarah untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi hambatan seni budaya yang ada di Bangka Belitung. Hambatan yang ada pada masyarakat tradisional maupun masyarakat perkotaan karena kebanyakan seniman sangat menghargai masyarakat tradisional ataupun masyarakat kota karena mereka berharap kesenian yang ada pada masyarakat tetap terjaga, dan semakin hari semakin baik dimasa yang akan datang.

Dulu pada tiap tahunnya, pemerintah daerah dinas terkait melakukan workshop seni budaya kepada seniman, budayawan, generasi muda serta pekerja seni agar seni budaya Bangka Belitung dapat maju dengan pesat. 

Mendatangkan para pengajar dari luar daerah agar mengajarkan seniman pengetahuan seni pertunjukan dan mengharapkan kemampuan seniman Bangka Belitung semakin meningkat.

Para pengajar melaksanakan kegiatan dan pembinaan tentang seni budaya, mental dan rohani dengan kesungguhan hati. Mereka selalu bertanggung jawab terhadap kelancaran dan pengetahuan seniman. Di akhir kegiatan mereka membuat pentas atas hasil workshop tersebut.

Di tiap tahun itu pula para pengajar melakukan pertemuan-pertemuan dengan komunitas-komunitas budaya atau dengan masyarakat banyak dalam masalah seni budaya. Mereka selalu menyiapkan rencana dalam kegiatan seni budaya, mereka juga menjadikan mental dan rohani peserta semakin kuat. 

Pada akhirnya para pekerja seni Bangka Belitung mampu menyusun penggarapan karya-karya pertunjukan, dengan mengikuti petunjuk teknis yang diberikan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline