Lihat ke Halaman Asli

Agus Tomaros

Pemerhati Sejarah

Makassar Sukses Gelar Simposium Nasional, Lawatan dan Kongres AGSI

Diperbarui: 2 Oktober 2022   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta Simposium Nasional IV AGSI saat Ramah Tamah. Sumber Foto: Panitia

Menyelenggarakan sebuah agenda nasional yang dihadiri ratusan peserta dari seluruh penjuru negeri tentu bukan hal yang mudah. Bagaimana pula jika tiga kegiatan dirangkaikan sekaligus dalam satu rentang waktu? Tentu membutuhkan sumbangan pikiran, tenaga bahkan dana yang tidak sedikit. 

Solusi-solusi cerdas diharapkan pula akan muncul saat tertumbuk pada suatu tantangan berupa masalah-masalah pelik. Kerja cerdas bukan sekedar kerja keras tentu menjadi sebuah keniscayaan. 

Maka tidak ada tawar-menawar lagi, jiwa petarung untuk berjuang dan siap berkorbanlah yang menjadi suluh semangatnya. Inilah spirit segenap pengurus Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) terutama panitia lokal di Sulawesi Selatan.

Apakah hanya panitia yang merasakan heroisme pelaksanaan tiga agenda nasional ini? Peserta yang sebagian besar adalah pengurus AGSI seluruh Indonesia tentu harus berkorban pikiran, tenaga dan biaya untuk sampai ke Kota Daeng, Makassar. Memutuskan ikut berpartisipasi atau tidak saja sudah harus dipikirkan sejak awal. 

Jika diputuskan berangkat, maka konsekuensi pertamanya sudah pasti biaya. Bukan hanya kontribusi sebagai peserta tetapi tentu saja dana untuk transportasi hingga ke lokasi. Bisa dibayangkan jika pesertanya datang dari ujung Timur atau ujung Barat Indonesia. 

Belum lagi pasti berimbas pada keluarga dan pekerjaan yang harus ditinggalkan untuk rentang waktu sepekan. Tetapi bagi guru-guru sejarah yang telah membaca banyak kisah perjuangan, ini belum seberapa dibandingkan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bangsa di masa sebelum mereka.

Hasil dari semangat perjuangan dan pengorbanan ini berbuah manis. Setelah sepekan berkegiatan, tiga hajatan nasional berhasil digelar dengan sukses oleh AGSI. Tentu ini sebuah catatan sejarah yang membanggakan bagi sekelas organisasi profesi berbasis mata pelajaran. 

Meskipun ada bantuan dari pemerintah, tetapi sebagian besar dana kegiatan secara swadaya. Luar biasanya lagi, ini adalah simposium nasional keempat dan kongres ketiga. Artinya AGSI sudah pernah melakukan tiga simposium dan dua kongres sebelumnya.

Birokrat, Pakar dan Guru Berkumpul di Simposium Nasional

Lumrahnya sebuah kegiatan berkelas nasional, tentu ada dari kalangan birokrat yang hadir. Mereka bukan hanya memberi sambutan atau membuka kegiatan secara resmi, tetapi sekaligus menjadi keynote speaker

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline