Lihat ke Halaman Asli

Agustina Purwantini

TERVERIFIKASI

Kerja di dunia penerbitan dan dunia lain yang terkait dengan aktivitas tulis-menulis

Bersyukur Itu Bikin Hepi

Diperbarui: 11 Maret 2024   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Agustina

Secara harafiah, bersyukur bisa diartikan sebagai ungkapan rasa terima kasih. Terkhusus rasa terima kasih kepada Allah SWT atas segala nikmat yang kita terima. Entah nikmat yang besar ataupun yang kecil. Bahkan adakalanya, nikmat bisa berupa rasa sakit.

Lalu, bagaimana cara mengungkapkan syukur? Dalam keseharian kita dapat mengungkapkan rasa syukur melalui shalat dan doa; melalui ucapan terima kasih kepada-Nya SWT, baik secara verbal maupun di dalam hati saja; melalui pemanfaatan nikmat yang diterima dengan sebaik-baiknya.

Dalam Islam, syukur dinilai sebagai hal yang amat penting. Bahkan dapat dikatakan, salah satu indikator kesalehan seseorang adalah kemampuannya dalam bersyukur. Jika pandai mensyukuri nikmat-nikmat yang diberikan Allah SWT, apa pun bentuknya dan seberapa pun jumlahnya, semua nikmat tersebut akan ditambah.

Sebaliknya, seseorang belum dapat disebut saleh manakala dia tak pandai bersyukur. Dengan demikian sekalipun tampilan fisiknya agamis, terlihat rajin ke masjid dan aktif beribadah, kalau kesehariannya sedikit-sedikit mengeluh ya ... apa boleh buat? Berarti patut dipertanyakan lagi tingkat kesalehannya.

Perlu diketahui, bersyukur adalah kunci sukses untuk meraih kebahagiaan. Adapun yang disebut bahagia, hepi, sama sekali tak mengandung unsur keluhan. Justru sebaliknya, orang-orang yang punya kehidupan bahagia lupa cara mengeluh. Kalaupun gagal dalam melakukan sesuatu atau tengah menghadapi situasi yang tidak mengenakkan, mereka pantang mengeluh. Alih-alih mengeluh, mereka pilih untuk mawas diri. Kemudian berusaha supaya ke depannya tidak terulang lagi.

Begitulah adanya. Orang yang bersyukur adalah orang yang selalu tenang dan menghargai kondisi apa saja yang menjadi takdir-Nya. Iya, tenang adalah kunci. Jadi tidaklah bahagia seseorang, jikalau dia tidak sanggup menerima nikmat apa pun secara ikhlas.

Lebih dari itu, orang yang pandai bersyukur adalah orang yang kaya. Betapa tidak? Tiap kali dia mengucapkan syukur dengan lisan dan hatinya, tiap kali pula Allah SWT melipatgandakan kenikmatan kepadanya. Makin sering bersyukur, berarti makin banyak kekayaannya.

Demikian pemahaman saya tentang arti bersyukur, yang merupakan hasil belajar sekian waktu dari beberapa ustaz di berbagai kesempatan. Semoga bermanfaat bagi Anda sekalian dan diri saya sendiri. Semoga pula kita menyadari bahwa berjumpa dengan Ramadan tahun ini pun merupakan sesuatu yang amat pantas disyukuri.

Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline