Lihat ke Halaman Asli

AGRA JAYA

Suka Kanan daripada Kiri

Pelaku Jual Beli Jabatan Ditangkap KPK

Diperbarui: 26 Oktober 2018   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Jual beli jabatan rupanya ladang baru bagi koruptor, pelaku hidup hedonis, bergaya mewah dari cara-cara mudah. 

Jual beli jabatan yang ditangkapi KPK adalah praktek dan modus baru dari pelaku kejahatan, yang biasanya memeras masyarakat tetapi sekarang merambah dengan memeras sesamanya. Jeruk dimakan Jeruk, jika tidak bisa jadi jeruk maka nasib bisa terpuruk.

Seperti halnya di tempat-tempat lain, praktek mutasi dan promosi jabatan lazim mematok angka-angka tertentu. 

baca:

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/26/05050031/bupati-cirebon-diduga-patok-setoran-atas-mutasi-jabatan 

Jual beli jabatan hanyalah istilah semu yang tidak ada hubungannya dengan istilah betemuanya pedagang dengan pembeli dengan barang-barang dagangan yang dijajakan.

Penjual dalam jual beli jabatan adalah orang yang mempunyai pengaruh yang bisa memindahkan, menaikan, menghentikan jabatan agar mau memberikan sejumlah uang. 

Besar kecilnya uang tergantung pada jabatan yang ditawarkan, semakin basah semakin mahal. 

Efek dominonya adalah orang yang telah membeli jabatan akan membabi buta mengembalikan uangnya saat menjabat. Sekaligus mencari lebih banyak dan lebih banyak lagi untuk menumpuk pundi-pundi rekeningnya. Sekaligus persiapan untuk membeli jabatan-jabatan baru yang lebih tinggi dan lebih basah lagi. Pembeli jabatan umumnya sukses kariernya dan jabatanya, hanya bermodalkan bekal akademik dan pengalaman yang standard dan pas-pasan. 

Prakteknya pihak pembeli jabatan tidak selalu beruntung, karena ada juga kejadian sudah membayar uang muka atau tanda serius tetapi jabatan tidak kunjung didapat. 

Kerugian sudah dialami namun yang bersangkutan takut melaporkan kepada pihak yang berwajib, karena bisa dianggap fitnah karena tidak ada kuitansinya bahkan beresiko dipindah di tempat-tempat yang jauh dan lebih sepi lagi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline