Lihat ke Halaman Asli

AGUS SUWARNO

Seorang pendidik yang senang membaca dan menulis

Nyaris Tewas di Sungai Banjir Kanal Timur Semarang

Diperbarui: 23 Juli 2021   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunga Banjir Kanal Timur meluap mengakibtakan banjir ( foto Kompas.com)

Bagi masyarakat semarang bagian timur sungai kebradaan sunga Banjir Kanal Timur (BKT) bukanlah hal yang asing.  Aliran Sungai Banjir Kanal Timur berasal dari sungai Penggaron hingga bermuara di laut jawa. Sungai Banjir Kanal Timur sering membuat warga yang tinggal di sekitarnya cemas. Terutama saat hujan lebat. Hal ini dimungkinkan karena lebar sungai yang menyempit, juga pendangkalan sungai ditambah sampah yang menggunung membuat air sering meluber di pemukiman penduduk sekitar. Sebagai warga yang pernah tinggal di sekitar sunga Banjir Kanal Timur  dari tahun 70an hingga 90an mengalami musibah banjir menjadi hal yang sudah biasa. 

Setiap pulang kampung di Semarang maka  sungai Banjir Kanal Timur menjadi lokasi favorit untuk melepas rindu.

Bagaimana tidak, sungai ini seolah tidak lepas dari aktifitas Saya semasa kecil. Sungai Banjir Kanal Timur menyimpan banyak memmori manis dan pahit sebagai seorang anak.

Sebagaimana umumnya anak-anak sungai adalah tempat yang paling favorit menghabiskan waktu bermain. Sungai Banjir Kanal Timur dulu secara alami menyediakan tempat bermain untuk anak-anak. Yang jelas sungai yang saat itu relatif jernih sangat menyenangkan untuk bermain air, berenang dan menacri ikan.

Sementara itu tanggul sungai yang cukup lebar cukup untuk bermain sepak bola. Keberadaan ternak kerbau yang diumbar di sekitar sungai menjadikan anak-anak gemar menunggang kerbau. Tentu saja masih banyak hal yang bisa dilakukan oleh anak-anak untuk melakukan aktifitas bermain di sekitar sungai Banjir Kanal Timur.

Sebagaimana Saya ceritakan di atas sungai Banjir kanal Timur menyimpan berbagai kenangan manis dan pahit. Untuk ini saya akan menceritakan kenangan pahitnya saja karena kenangan manisnya sudah tentu banyak yang pernah mengalami terkait bermain di sungai.

Ada dua kenangan pahit yang akan saya ceritakan terkait aktifitas Saya waktu kecil di Sunga Banjir Kanal Timur. Pengalaman pertama adalah nyaris tewas terseret arus banjir sungai. Hal ini diawali saat Saya beserta teman-teman bermain bola di sekitar sungai.

Di tengah bermain bola tampak cuaca mendung sangat tebal. Seperti biasa jika melihat kemungkinan akan hujan deras maka permainan dihentikan.

Karena rumah Saya berada diseberang sungai maka untuk pulang harus meyeberang. Namun terlihat air sungai tampak sudah mulai keruh dan tumpukan sampah mulai terseret arus. Ini artinya debit air sungai meningkat dan air segera meluap.

Hal ini sebenarnya sudah menjadi hal biasa bagi Saya dan teman untuk menyeberang dalam kondisi tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline