Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Candi Gunung Wukir, Cikal Bakal Kerajaan Mataram Hindu, Benarkah?

Diperbarui: 10 Mei 2024   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Candi Gunung Wukir (Sumber gambar: kompasiana/dodmarley)

Mungkin tidak semua orang mengenal keberadaan Candi Gunung Wukir. Sebuah candi yang terletak di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Letaknya di atas sebuah bukit bernama Gunung Wukir yang selanjutnya dijadikan nama candi.

Namun jika orang menyebut Prasasti Canggal, dapat dipastikan para pemerhati Sejarah terutama  kenal dengan baik. Sebab prasasti yang berangka tahun 732 Masehi ini diyakini merupakan cikal bakal Kerajaan Mataram Hindu yang didirikan Raja Sanjaya.

Ternyata antara Candi Gunung Wukir dan Prasasti Canggal mempunyai kaitan erat. Prasasti ini pertama ditemukan pada tahun 1879 Masehi di halaman Candi Gunung Wukir dalam 2 kepingan. Kepingan pertama ditemukan di halaman candi, sedangkan yang satunya di kaki bukit.

Satu hal yang menarik, selain merupakan prasasti Kerajaan Mataram Hindu tertua, Prasasti Canggal banyak memberikan informasi tentang keberadaan Kerajaan Mataram Hindu. Prasasti berhuruf Pallawa ini masih dapat dibaca dengan jelas oleh para ahli.

Secara umum prasasti yang terdiri dari 12 bait ini terbagi dalam beberapa informasi:

  • Pendirian sebuah lingga di desa Kunjara Kunja
  • Puja-puji terhadap Dewa Brahma, Siwa, dan Wisnu
  • Kemakmuran Pulau Jawa
  • Riwayat berdirinya Kerajaan Mataram Hindu oleh Raja Sanjaya yang merupakan putra Raja Sanna

Informasi-informasi yang muncul menjelaskan bahwa Raja Sanjaya adalah penganut Hindu aliran Siwa jelas terlihat pada pendirian lingga yang merupakan symbol Dewa Syiwa.

Penggambaran tentang kemakmuran Pulau Jawa, pun menggambarkan situasi pemerintahan pada saat itu. Letak Kerajaan Mataram Hindu yang diduga di wilayah Kedu identic dengan kesuburan.

Mengalirnya 2 sungai Progo dan Elo, dan sejumlah gunung yang membentengi wilayah tersebut menjanjikan sebuah kesuburan. Hingga saat ini wilayah Magelang menjadi sentra pertanian yang banyak menyuplai wilayah lain.

Namun ketika menyinggung tentang keberadaan Candi Gunung Wukir yang relative terpencil, tidak seperti Candi Borobudur yang lebih ramai, muncul pertanyaan besar. Untuk sebuah prasasti yang menghadirkan begitu banyak informasi, mengapa harus ditempatkan di wilayah yang sangat terpencil.

Sebagai gambaran, untuk mencapai Candi Gunung Wukir saat ini pengunjung harus berjalan kaki menaiki bukit. Terbayang pada sekitar abad ke-8 seperti apa wilayah ini. Demikian pula dengan penyebutan wilayah Kunjara Kunja yang menjadi tempat pendirian lingga, sampai saat ini belum ditemukan tempatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline