Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Kecelakaan Lalu Lintas Marak, Salah Siapa?

Diperbarui: 1 September 2022   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecelakaan di Bekasi tanggal 31 Agustus 2022 yang menewaskan 11 orang. (sumber gambar: cnnindonesia.com)

Siang kemarin kabar pilu datang dari wilayah Bekasi. Sebuah truck tronton mengangkut puluhan ton besi, tanpa terkendali menabrak kerumunan orang di depan sebuah SD. Akibatnya 11 nyawa harus melayang dan puluhan orang menjadi korban. Pilunya lagi 7 korban adalah anak-anak usia 7 -- 8 tahun yang seharusnya masih menikmati dunia anak-anak.

Kabar ini sontak memancing reaksi berbagai pihak akan maraknya kecelakaan lalu lintas akhir-akhir ini yang menelan begitu banyak korban. Kendaraan berat dan transportasi umum menjadi penyumbang terbanyak berbagai tragedi ini. Sehingga puluhan bahkan ratusan nyawa harus meninggal dengan sia-sia.

Sebenarnya pasca mudik tahun ini telah ada berita menggembirakan dari Kementerian Perhubungan. Kabar itu adalah penurunan angka kecelakaan yang begitu drastis selama kegiatab mudik dan arus balik berlangsung. Kabar ini tentu saja menjadi sesuatu yang menggembirakan. Namun apa mau dikata, justru setelah lebaran, berbagai kecelakaan seakan antri berderet di ruang publik.

Beberapa kecelakaan yang terjadi menimpa kendaraan transportasi umum, yang otomatis memuat banyak orang di dalamnya. Sedangkan sebagian kalian adalah kendaraan berat yang karena sesuatu hal kehilangan kendali sehingga menabrak segala hal yang ada di sekitarnya.

Berkaitan dengan kendaraan transportasi umum dan kendaraan berat secara umum ada 2 faktor penyebab utama. Pertama adalah kelalaian pengemudi seperti bis wisata yang mengalami kecelakaan saat pulang ke Surabaya. Sedangkan yang kedua adalah kelaikan kendaraan tersebut. Biasanya hal ini berkaitan dengan kegagalan pengereman pada kendaraan tersebut.

Faktor pertama tentang kelalaian pengemudi, rasanya ini menjadi sebuah potret buruk sebagian sopir-sopir kita. Sikap sembrono dalam mengemudi termasuk mengkonsumsi benda-benda tertentu sebelum mereka mulai mengemudi, menunjukkan betapa lemahnya tanggung jawab mereka dalam mengemudi. Sebab gegara hal-hal ini, bukan tidak mungkin sebuah tragedi mengerikan akan menimpa para penumpangnya.

Akibat yang terjadi adalah berbagai kecelakaan yang terjadi dengan melibatkan puluhan korban. Saat dilakukan investigasi terungkap bahwa sang sopir sembrono dalam mengemudi atau mengkonsumsi benda-benda tertentu sebelum mengemudi.

Faktor kedua, berkaitan dengan kelaikan kendaraan. Tak dapat kita mungkiri bahwa faktor pengereman menjadi penyebab yang paling sering terjadi.

Padahal rem menjadi satu-satunya pengaman bagi sebuah kendaraan. Saat sebuah kendaraan berat atau transportasi umum meluncur baik di jalur menurun ataupun tanjakan kehilangan fungsi pengereman, dapat dipastikan kecelakaan pun akan terjadi. Dan inilah yang terjadi belakangan ini.

Jika hal ini terjadi maka siapakah yang harus kita salahkan. Menyalahkan kendaraannya, jela tidak mungkin. Karena ia hanya barang mati yang dioperasikan oleh manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline