Lihat ke Halaman Asli

Refleksi Guru "Hari Pendidikan Nasional"

Diperbarui: 2 Mei 2024   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Team Dokumentasi GP Kab. Luwu (Dok. pribadi)

Hari Pendidikan Nasional 2 Mei selalu menjadi momen spesial bagi insan pendidikan khususnya guru. Momen ini tak hanya untuk merayakan jasa para pahlawan pendidikan, tetapi juga untuk merefleksikan perjalanan pendidikan Indonesia, termasuk kemajuan dan kemundurannya serta peran penting nilai-nilai karakter dalam membentuk generasi penerus bangsa.

 

Pendidikan Indonesia telah mengalami kemajuan yang menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir. Akses pendidikan semakin luas dengan angka partisipasi kasar (APK) yang terus meningkat. Kualitas pendidikanpun menunjukkan perbaikan dengan skor rata-rata ujian nasional yang terus meningkat.

Kemajuan ini tentunya tak lepas dari kerja keras para guru, dedikasi pemerintah dan dukungan masyarakat. Berbagai program dan kebijakan pendidikan yang diluncurkan telah memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.  Namun dibalik kemajuan yang diraih, masih terdapat beberapa tantangan dan kemunduran yang perlu diatasi. Kesenjangan pendidikan masih menjadi masalah yang serius. Kualitas pendidikan di daerah terpencil masih tertinggal jauh dibandingkan dengan daerah perkotaan.

Selain itu, masih terdapat kekurangan guru yang berkualitas, terutama di bidang-bidang tertentu. Infrastruktur pendidikan di beberapa daerah juga masih belum memadai.

Ditengah kemajuan dan kemunduran pendidikan, nilai-nilai karakter, pendidikan inklusif dan merdeka belajar menjadi pilar penting dalam membentuk generasi penerus bangsa. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong royong dan kemandirian harus ditanamkan sejak dini kepada peserta didik. Penanaman nilai-nilai karakter ini tak hanya melalui pelajaran formal, tetapi juga melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler, pembiasaan di sekolah melalui budaya positif dan keteladanan dari para guru sebagai role model dan juga peran orang tua di rumah.

Pendidikan inklusif bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar yang sama bagi semua anak, tanpa terkecuali anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus. Hal ini sejalan dengan semangat merdeka belajar yang menekankan pada kemandirian belajar siswa dan penghargaan terhadap keberagaman.

 Guru memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik, mengimplementasikan pendidikan inklusif dan menjadi fasilitator merdeka belajar. Guru harus menjadi teladan bagi siswa, baik dalam ucapan maupun tindakan. Guru juga harus mampu menciptakan pembelajaran yang berkarakter, inklusif dan berpusat pada siswa.

Membangun pendidikan yang berkualitas, berkarakter, inklusif dan merdeka belajar membutuhkan kolaborasi dari semua pihak. Pemerintah perlu terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengalokasikan anggaran yang memadai, meluncurkan program-program yang tepat sasaran dan mendukung implementasi pendidikan inklusif dan merdeka belajar.

Guru harus terus meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya, menjadi teladan bagi peserta didik serta mampu mengimplementasikan pembelajaran yang berkarakter, inklusif dan merdeka belajar. Orang tua juga harus berperan aktif dalam mendukung pendidikan anak-anaknya, menanamkan nilai-nilai karakter di rumah dan mendukung implementasi pendidikan inklusif di sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline