Lihat ke Halaman Asli

Agus Puguh Santosa

Guru Bahasa Indonesia

Jangan Ciptakan Masalah Melalui Tulisanmu!

Diperbarui: 29 Mei 2021   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui tulisan renyah ini, saya akan mengajak Anda untuk memikirkan bagaimana caranya menciptakan sebuah tulisan "tanpa" prasangka. Tujuannya sudah jelas hendak mewujudkan apa yang terungkap dalam judul tulisan ini: "Jangan Ciptakan Masalah Melalui Tulisanmu!"

Tulisan dengan Prasangka

Bila kita cermati dengan baik, barangkali Anda pernah menjumpai tulisan-tulisan yang dibuat oleh para penulisnya dengan berprasangka "tertentu" kepada pihak atau orang yang menjadi pokok pembahasan dalam tulisan tersebut.

Kata "prasangka" dapat bermakna pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri.

Tak jarang dan tanpa disadari sepenuhnya oleh si penulis, tulisan-tulisan model begini dapat mengarah para "pencemaran nama baik" seseorang, pihak, kelompok, atau lembaga/instansi tertentu. Urusannya akan menjadi makin panjang dan rumit, manakala "dugaan" pencemaran nama baik ini kemudian dilaporkan ke pihak berwajib.

Apalagi dengan adanya Undang-Undang ITE yang mempunyai sederet aturan yang sifatnya mengikat; maka tulisan yang dianggap bermasalahan tadi mempunyai peluang berurusan dengan hukum. Maka untuk menghindari akibat atau efek yang kemungkinan muncul dari tulisan yang pernah kita buat, maka salah satu jalan yang bisa Anda tempuh adalah membuat tulisan "tanpa prasangka".

Tak Semudah Membalik Telapak Tangan

Secara pribadi saya akui bahwa untuk mempraktikkan prinsip tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi di saat tengah membuat atau merampungkan sebuah tulisan, kita sedang berada dalam situasi batin atau jiwa yang marah atau tak terkendali.

Percaya atau tidak, luapan emosi ini dapat berimbas pada pilihan kata maupun kalimat yang akan atau sedang kita tuliskan. Sehingga kita perlu menyiasati situasi ini dengan sebaik mungkin; pertama-tama dengan jalan meredam emosi atau luapan amarah tadi terlebih dahulu.

Perlu latihan berulang kali untuk dapat mencapai hasil maksimal. Bisa jadi tulisan yang kita buat itu memang bertujuan mengkritik fenomena sosial yang sedang terjadi atau menjadi perhatian masyarakat luas. Akan tetapi kita harus tetap berpegang pada fakta dan aneka data pendukung yang valid atau sahih dan dapat dipertanggung jawabkan di kemudian hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline