Lihat ke Halaman Asli

Agung Wasita

pegawai swasta

Elemen untuk Berbangsa Secara Sehat

Diperbarui: 4 Maret 2023   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: sindonews

Beberapa minggu ini kita memang menyaksikan beberapa kejadian yang memilukan hati. Bukan saja soal kesedihan, tapi juga kesedihan yang disebabkan oleh kekerasan. Lebih menyedihkan lagi, kekerasan itu disebabkan oleh rasa ego dan sombong sehingga berakibat menciderai orang lain.

Kita bisa mengambil contoh di sini adalah pembubaran ibadah gereja di beberapa tempat oleh beberapa orang atau beberapa pihak. Mereka melakukan itu dengan alasan bahwa sebagian besar warga di wilayah itu beragama muslim sehingga non muslim dianggap tidak perlu melakukan ibadah. Mereka menyarankan ibadah dilakukan di satu kecamatan yang agak jauh dari wilayah itu.

Yang terakhir adalah kekerasan yang dilakukan oleh dua tiga orang remaja terhadap satu orang remaja yang menyebabkan sampai sekarang , sang korban yang masih remaja bahkan dikatagorikan anak-anak masih terbaring koma. Kekerasan yang mereka lakukan sangat sadis, karena selain melakukan kekerasan kepada korban, mereka juga mendokumentasikannya di gadget mereka. Tentu saja ini merupakan bentuk kekerasan yang jauh lebih sadis dari kekersan fisik. Mereka juga melakukan kekerasan bentuk lainnya yang memperlihatkan bahwa mental mereka sedang sakit.

Provokasi yang mengarah kepada kekerasan. Lalu intoleransi yang juga mengarah kepada kekerasan tentu membuat kita tidak nyaman. Kita seakan berada dalam negara dengan ancaman kekerasan di sekeliling padahal dasar konstitusi negara kita sangat jauh dari perilaku kekerasan.

Dasar dan falsafah negara kita bernama Pancasila sangat menghargai perbedaan dan toleransi dalam masyarakat. Dalam sejarah Islam masuk dan berkembang dengan baik di Indonesia karena saling menghargai perbedaan itu dan bukan mencampur adukkan kepercayaan dan tradisi.

Dengan sejarah dan falsafah negara kita sejatinya karakter kita sangat jauh atau bertolak belakang dengan proktek intoleran dan kekerasan. Baik dalam keyakinan maupun dalam kehidupan sehari- hari.

Karena itulah, sebagai bangs akita butuh elemen penting dalam berbengsa dan bernegara. Elemen itu berperan aktif dalam membentengi masayarakat agar tidak mudah tersulut provokasi , atau bertindak intoleran dan menempuh jalan kekerasan sebagai solusi.

Setidaknya ada lima elemen penting yang patut digalakkan 1) transformasi wawasan kebangsaan, revitalisasi nilai-nilai Pancasila, 3) transformasi moderasi beragama, 4) transformasi akar kebudayaan bangsa dan 5) transformasi pembangunan kesejahteraan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline