Lihat ke Halaman Asli

Telisik Data

TERVERIFIKASI

write like nobody will rate you

Kilang Balongan Terbakar, Kecurigaan Ahok dan Indikasi Mafia Migas

Diperbarui: 2 April 2021   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebakaran kilang minyak milik Pertamina di Balongan Indramayu, 29/3/2021 (vice.com/ AFP).

Fahmy Radhi, pengamat energi (kompas.com, 29/3/2021):

"Ada indikasi pemburu rente pada impor BBM yang tidak menginginkan kilang di Indonesia." 

Kebakaran besar di kilang minyak Balongan Indramayu milik Pertamina belum padam. Sejak 29/3/2021 api yang berkobar hebat sempat dipadamkan tetapi hari ini kembali muncul 2 titik api.

Akibat kebakaran tersebut Pertamina kehilangan produksi 400 ribu barel minyak. Stok nasional sementara ini masih ada 10,5 juta barel menurut Dirut Logistik Mulyono (29/3). Hal itu berarti persediaan BBM Indonesia hingga 4 minggu ke depan masih terjamin.

Sejumlah pejabat memberikan perhatian, mulai pejabat daerah setempat, gubernur, hingga kementerian dan DPR.

Dirut Pertamina sendiri, Nicke Widyawati sudah meninjau lokasi, begitu juga dengan Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama. Mensos Risma menengok para pengungsi yang terdampak. Terdapat 912 warga dari 5 desa yang harus hengkang meninggalkan rumah. Jumlah yang terluka sekitar 20 orang.

Ratusan warga di sekitar kilang Balongan yang terbakar mengungsi ke tempat aman (detik.com).

Meskipun dikatakan penyebab kebakaran adalah kebocoran dan atau petir, pengamat energi Fahmi Radhy kurang  yakin dengan analisis itu. Pengamat energi dari UGM ini menengarai keterkaitan insiden kebakaran di Balongan dengan modus para pemburu rente impor BBM. Persoalannya adalah kebakaran itu bukan yang pertama dan terus berulang beberapa kali.

Komut Pertamina menyampaikan pula temuan serupa usai turun ke lapangan. Ada keterlambatan penanganan kebocoran yang mestinya harus segera. Penyebab sebenarnya menurut media akan diselidiki oleh Kementerian ESDM, kepolisian,  dan internal Pertamina sendiri.

Basuki Tjahaja Purnama (cnnindonesia.com, 2/4/2021):

"Yang pasti tangki bocor, yang belum terjawab kenapa bocor pengamanan terlambat."


Terkait kecurigaan yang muncul soal indikasi pemburu rente impor BBM, media mencatat data yang masih tersimpan sejauh ini. Beberapa insiden yang menyebabkan kehilangan produksi minyak memang terjadi di kilang yang dibangun tahun 1994 itu.

Tanggal 30 Desember 2005

Kilang minyak Balongan mengalami kerusakan. Tercatat akibat dari kejadian itu Pertamina menambah impor 500-an ribu barel minyak.

Arie H Soemarno, Dirut Pemasaran (detik.com, 30/12/2005):

"Kilang Balongan memang rusak. Saya dengar dua hari lalu rusaknya. Makanya kita akan mengimpor." 


Berbeda dengan Arie Soemarno, Direktur Pengolahan Pertamina Soeroso mengatakan bahwa kilang Balongan tidak ada yang rusak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline