Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Kanjuruhan, Ajakan Kebaikan dan Peradaban

Diperbarui: 15 Oktober 2022   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Dokumentasi Pribadi

Dakwah atau ajakan kebaikan itu susah. Ini benar adanya. Apalagi, kini ada kecenderungan bahwa sebagian orang sepertinya tak butuh lagi dakwah. Mereka berpikir, kalau saya butuh dakwah, inspirasi, pencerahan, ya tinggal buka Google dan YouTube aja. 

 

Padahal, senyatanya tak sesimpel itu. Nilai dakwah itu ada pada effort untuk menyampaikannya. Sedangkan sebagai seorang pembelajar, nilai dakwah itu ada pada saat kita berupaya untuk mendapatkannya. Pergi atau jalan kaki ke majelis ilmu, duduk khusu' dan fokus mencatat, bertanya, dan berguru langsung pada orang alim dan berilmu.

 

Siapa pun, bagaimana pun, dan kapan pun, kita ini butuh dahwah sampai akhir hayat kita. Kita butuh ada orang lain yang selalu mengingatkan dan memicu semangat kebaikan dan kebajikan diri kita. Kita juga butuh di-coaching oleh para pemuka agama, orang bijak, profesional senior, atau orang-orang yang peduli pada diri kita. Termasuk sahabat-sahabat kita. 

 

Satu hal yang sekarang ini mencolok : dakwah di akhir jaman ini, sungguhlah amat berat. Juga rumit, dan susah. Apalagi kalau difokuskan pada soal adab. Padahal, adab itu harus dihidupkan, sementara ilmu harus dimuliakan, dan fitrah harus dijalankan.

 

Kita tahu, pada generasi sekarang ini soal kesantunan, integritas dan adab sungguh seperti barang langka. Betapa tidak, di dunia akademik dan professional, ilmu lebih banyak dilabelisasi dengan gelar. Lalu, dipamerkan dengan kebanggaan, dan ditunjukkan dengan kesombongan. Sementara, untuk merawat firah, sudah tak jelas ini untuk peran siapa, dan untuk gender mana. Selain yang sering kita temukan dimana hati dan perilaku seringkali tak sama.

 

Sekarang, mari kita melihat kehidupan Muhammad bin Abdullah yang memberikan keteladanan nyata, indah dan bermakna soal adab dan pengembangan peradaban. Kita tahu, sepanjang sejarah manusia, tak ada orang yang mengajarkan pola dan metode hidup sehat, sejahtera dan bermakna sebaik yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. Ia mengajarkan adab yang bagus, karakter yang baik, watak yang indah, dan akhlak yang mulia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline