Lihat ke Halaman Asli

Apa yang Hujamkan pada Pertiwiku

Diperbarui: 5 Februari 2024   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi yang kau hujamkan pertiwiku,
Sebagai tandatangan di halaman langit.
Dalam bait-bait ini, terpahat serpihan harapan,
Mengarungi lautan waktu dalam setiap detik.

Hujamkanlah puisi dengan pena tajammu,
Seperti tombak yang menembus malam gelap.
Dalam detak jantung, terlukis kisah kehidupan,
Puisi ini adalah jejak yang tak terhapuskan.

Biarlah hujaman puisi menjadi melodi,
Seperti dentingan angin di atas bukit.
Dalam gemuruh kata-kata, terbentang alur waktu,
Mengukir puisi yang abadi dalam ingatan.

Pertiwiku, tempat mulanya kisah yang tercipta,
Hujamkan puisi sebagai bukti perjalanan.
Dalam puisi yang kau hujamkan pertiwiku,
Terukirlah cinta dan makna yang tak terpadamkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline