Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Yuk, Akhiri Perilaku "Jahiliyah" dalam Konsumsi Keseharianmu!

Diperbarui: 13 Juli 2019   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi-dokpri

Jahiliyah adalah konsep dalam agama Islam yang menunjukkan masa di mana penduduk Mekkah berada dalam ketidaktahuan (kebodohan). 

Siapa yang makanan favoritnya gorengan, saya adalah penggemar berat bakwan dan tahu isi, setelah itu baru pisang goreng dan tempe ditepungin. Apalagi kalau beli dari abang yang mangkal depan minimarket A*f*mart,  hmmmm, tepungnya itu lho, digoreng sampai crispy kalau digigit kreeess.

Saking gemarnya dengan gorengan, saya beli tak pandang waktu, bisa pagi sambil berangkat kerja, bisa siang ketika di kantor atau malam setelah sampai rumah sambil nonton teve.

Misalnya ada lima biji gorengan saja, tidak sampai satu jam dijamin tandas, rasanya asyik dan nikmat nguyah sembari nglethus (apa ya bahasa indonesianya--hehe) cabe, atau kalau nggak ada bisa dicocol dengan saos pedas.

Bagi saya, gorengan seperti memiliki ikatan batin --hehehehe-, pasalnya dari awal ngekost dan kalau duit lagi cepak, maka cukup makan nasi putih dan lauknya gorengan ditambah kecap. Yummy, nikmatnya menyantap nasi putih anget, plus bakwan yang baru diangkat dari wajan.

Sssst, rupanya gorengan saja tidak cukup, masih ada lagi kegemaran saya, adalah es teller dengan segala rupa warna campuran potongan buah, kemudian ditimpa es serut diatasnya dan diguyur syrup merah tak lupa lelehan kental manis.

Eit's, masih ada lagi ih, saya juga suka tongseng (kadang si abang penjual diberi bonus jeroan banyak), soto kikil, ayam tepung (baik ber-merk maupun dijual dipinggir jalan), pecel lele, ayam penyet dan seterusnya dan seterusnya.

Dan bagaimana penampakan saya kala itu ? Badan ini membulat, perut jadi buncit, lengan sebesar paha, paha apalagi. "Ini muka, kok isinya pipi semua ya" celetuk saudara, sewaktu melihat foto saya-- Hahaha.

penampakan saya sebelas tahun silam- dokumentasipribadi

-----

Sebagai muslim yang terus belajar meneladani Rasulullah, rasanya saya belum sepenuhnya mengikuti jejak beliau. Membaca perjalanan baginda Nabi, yang senantiasa tawadu dan menjaga diri dari kesalahan sekecil apapun (padahal beliau sudah dijamin surga), , rasanya saya masih sangat-sangat jauh

Benar saya memang berusaha mendirikan sholat lima waktu (meski belum tentu khusyu), benar saya masih berupaya keras menjalankan puasa Ramadan (meski tidak diimbangi puasa ucapan tulisan dan sebagainya).  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline