Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Menembus Dingin demi Pesona Danau Tiga Warna

Diperbarui: 10 November 2018   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpose di danau tiga warna - dokpri

Pagi beranjak, semburat cahaya perak keemasan menyeruak. Tetapi tidak dengan dingin, geming dengan fajar hendak mengusir. Mengawali hari baru, di dataran tinggi Dieng Wonosobo- Jawa Tengah, saya dan keluarga sibuk melawan ambang beku dengan aktif bergerak.

Menyusuri jalanan di daerah Dieng, membungkus tubuh dengan jaket dan syal. Sambil menengok kesibukan warga, bersiap menyambut hari dengan aneka aktivitas.

Kawasan vulkanik aktif ini, berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Pada rentang bulan Juli -- Agustus (saya ke Dieng bulan tujuh), suhu bisa mencapai 0C pada pagi hari. Sehingga tidak mengherankan, menghembuskan udara dari dalam mulut pada pagi, akan mengeluarkan (seperti) asap yang mengepul.

Fenomena ini ternyata menarik minat anak-anak, mereka bermain silat-silatan, sembari menyemburkan asap dari mulut (seolah-olah tenaga dalam---hehehe). Bagi seorang ayah, rasanya tidak ada yang lebih membahagiakan, kecuali melihat anak-anak hatinya riang.

O'ya, Kami baru sampai Dieng kemarin petang. Berangkat dengan kereta, dari Stasiun Pasar Senen di Jakarta turun di stasiun Purwokerto. Lumayan banyak pilihan kereta jurusan Purwokerto tersedia, Kompasianer bisa cek di website atau Aplikasi Pegipegi . Tinggal memilih sesuai kebutuhan, antara harga diinginkan dengan waktu keberangkatan yang ideal (rata-rata perjalanan 5 jam).

Aplikasi Pegipegi -dokpri

Kami sampai stasiun Purwokerto sekitar jam satu siang waktu setempat, istirahat sebentar sekalian sholat dan makan siang. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan travel, menuju Dieng -- Wonosobo dengan waktu tempuh sekitar dua jam (jasa travel sebaiknya pesan sebelum berangkat)

Tidak terlalu kesulitan mencari penginapan, pasalnya nyaris di setiap rumah, menyediakan kamar untuk disewakan. Masalah harga kamar, tidak terlalu kaku dan sangat bisa ditawar. Saya memesan untuk dua malam, cukup membayar tigaratus ribu (tidak mahal, kan) Memang tidak selengkap hotel, fasilitas standart disediakan oleh tuan rumah. Yaitu kamar tidur dengan kamar mandi di dalam, tidak lupa dilengkapi air hangat.

O'ya, meski baru kali pertama ke Dieng (bawa keluarga lagi), saya terkesan menguasai alur keberangkatan menuju lokasi. Padahal (sebenarnya) saya mengira-ngira dan mengandalkan insting saja. Jauh sebelum keberangkatan, saya memperbanyak membaca artikel Tips Travel. Kompasianer bisa mendapatkan banyak informasi di Pegipegi.com/travel.

***

"Kalau mau ngeteh, monggo silakan bikin sendiri" ujar ibu pemilik rumah

Termos berisi air panas, bersebelahan dengan gelas, toples kaca isi gula dan teh tarik, ditata di atas nampan di meja tamu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline