Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Mendarat di Bandara Silangit Menikmati Kue Ombus-ombus

Diperbarui: 10 November 2018   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penjual Panganan Khas Ombus-ombus di parkiran Bandara Silangit -dokpri

Akhirnya, pesawat kami mendarat di Bandara Silangit Siborongborong Tapanuli Utara. Setelah satu jam dan empat puluh lima menit, membelah langit dari Bandara Soekarno - Hatta Jakarta. 

Menjelang pendaratan, saya sempat dibuat takjub dengan pemandangan sekitar. Pasalnya, lapangan tempat landasan pesawat, berpagar bebukitan hijau alami. Dari balik jendela, saya bisa melihat rumah penduduk tak jauh dari tempat kami hendak menjejak tanah.

Begitu keluar dari dalam perut burung besi, saya menyapu pandangan ke sekitar, tak mendapati pesawat selain yang kami tumpangi. Sehingga kami bebas mengambil gambar di sekitar pesawat, sementara petugas terkesan memberi kelonggaran.

Bandara Silangit memiliki landasan pacu 2400 meter, tampak sedang melakukan perbaikan fasilitas di sana-sini. Terlihat terminal kedatangan masih berupa tenda putih, dengan lantai yang dilapisi karpet warna abu-abu.

Tempat pengambilan bagasi masih seadanya, penumpang bisa melihat tas mereka diangkut dari pesawat, kemudian satu persatu ditaruh dan berjalan di atas conveyor.

Porter berjajar merapat di depan kantor pengelola bandara, tidak tampak digunakan pengunjung, mengingat lantai bandara kombinasi tanah, kayu, semen dan aspal yang belum rata.

Kedatangan Bandara Silangit Siborong-borong Tapanuli Utara -dokpri

 

Terlepas dari fasilitas yang masih minim, sesungguhnya saya justru menikmati perjalanan dan suasana Bandara. Bahkan saya cukup exited merasakan situasi antimainstream, mengingat (biasanya) kerap mendapati bandara dengan kondisi bagus.

Satu hal lagi, ternyata Bandara Silangit sudah berstatus Bandara Internasional. Dipersiapkan untuk mendukung, peningkatan wisatawan ke Danau Toba dan daerah Tapanuli lainnya.

Swafoto di landasan bandara Silangit -dokpri

****

Udara dingin daerah Siborongborong menembus pori-pori, padahal cahaya matahari cerah tidak terhalang mendung. Saya merasakan paru-paru ini 'nyeees', saat menghirup oksigen bebas polusi dengan perlahan dan mendalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline