Lihat ke Halaman Asli

Agnes Claristia

Psychology Student at Universitas Tarumanagara

Ketahui Ini Sebelum Menentukan Target Anda

Diperbarui: 23 Juli 2021   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Target (Sumber: engin akyurt on Unsplash)

Halo, kembali lagi bersama saya… 

Sebelumnya kita telah membahas 3 dari 5 sindrom tubuh yaitu crying syndrome, responsibility syndrome, dan sexual frustration or guilt syndrome. Nah, kali ini kita akan membahas kelanjutannya, Fight or Reaching Syndrome.

Untuk pembaca yang pernah merasakan sakit pada bagian tubuh tertentu tanpa ada sebab yang jelas, menahan sesuatu namun tidak dapat mengungkapkannya, atau merasa bersalah hingga tidak bisa memaafkan diri sendiri, namun hingga saat ini belum menemukan alasan dan cara menanganinya. Anda harus membaca ketiga artikel sebelumnya, karena pembahasan ini sangat cocok untuk anda.

Dalam kehidupan ini, kita semua pasti memiliki tujuan, baik dari anak-anak hingga orang dewasa. Misalnya, saat masa anak-anak, kita ingin mendapat mainan, saat beranjak remaja, kita ingin membeli gadget terbaru, hingga saat dewasa, kita ingin membeli rumah, mobil, dll.

Pada dasarnya, kita memiliki dorongan untuk mencapai sesuatu yang kita dambakan/inginkan. Tidak heran jika kita akan melakukan segala hal/usaha untuk mencapainya.

Tidak hanya keinginan pribadi yang menjadi tujuan dalam hidup, namun terdapat juga keinginan atau standar orang lain yang ditetapkan pada diri seseorang. Misalnya, keinginan atau standar yang ditetapkan oleh orang tua terhadap anaknya, orang tua ingin anaknya menjadi seorang dokter.

Namun, apakah anda pernah merasa kesulitan untuk mencapai suatu tujuan atau sesuatu yang diharapkan orang lain?

Saya memiliki sebuah cerita sebagai ilustrasi, yang telah saya samarkan identitasnya…

Tere adalah seorang anak pertama dari tiga bersaudara. Sebagai anak pertama ia diminta ayahnya untuk selalu menjadi orang nomor 1 dalam segala hal, misalnya dalam pendidikan, pekerjaan, prestasi non-akademik. Hal itu diminta ayah Tere semata-mata agar Tere dapat menjadi contoh bagi adik-adiknya.

Tere selalu berusaha untuk memenuhi keinginan ayahnya yaitu selali menjadi pemenang, Ia selalu belajar setiap malam, mengambil beberapa kursus, yang bahkan mengurangi waktunya untuk bermain bersama teman-temannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline