Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Siasat Men-setting YouTube untuk Si Kecil yang Menolak Memakai "YouTube Kids"

Diperbarui: 30 Agustus 2021   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak bermain gawai| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Bagi para orangtua yang sudah memiliki buah hati, khususnya mereka yang masih balita mungkin terkadang menghadapi sebuah dilema tatkala anak tercintanya mulai menggemari tontonan di YouTube. Di satu sisi YouTube memang menawarkan beragam konten mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Lengkap.

Tentunya ada kekhawatiran bahwa si kecil akan secara sengaja atau tidak senagaj menonton konten yang tidak sesuai peruntukan umurnya. Sehingga tidak jarang para orangtua membatasi betul anak-anaknya untuk mengakses platform media sosial tersebut.

Kebetulan juga pihak YouTube sendiri sudah menghadirkan layanan aplikasi sejenis namun yang lebih ramah terhadap anak yaitu YouTube Kids. Konten-konten yang hadir di sana lebih spesifik menyasar segmen anak kecil sehingga para orangtua akan berkurang kekhawatirannya bahwa si kecil akan "tersesat" melihat tontonan yang tidak semestinya.

Akan tetapi, bagi sebagian orang yang buah hatinya terlanjur mengenal YouTube ketimbang YouTube Kids terkadang anak-anak kecil itu bisa jadi menolak menggunakan YouTube Kids sebagai media tontonannya. Termasuk bagi seorang anak kecil sekalipun. Dan hal ini dialami oleh salah seorang kerabat saya sendiri.

Sang buah hati menolak mentah-mentah ketika disodori YouTube Kids meskipun sebenarnya konten anak kecil yang terdapat di YouTube juga bisa disaksikan melalui YouTube Kids. 

Tapi yang namanya anak kecil kadangkala keras kepala juga. Memilih ngambek ketimbang harus menggunakan YouTube Kids. Sehingga daripada sang buah hati ngambek maka diizinkanlah sang buah hati untuk tetap melihat YouTube. Meskipun hal itu lantas menuntut perhatian lebih dari para orangtua agar anak-anaknya tidak sampai mengakses tontonan "haram".

Seperhatian apapun orangtua kepada buah hatinya tidak jarang pada momen-momen tertentu akan mengalami lepas pengawasan. Entah karena ingin ke kamar mandi, ke dapur, atau sekadar mengangkat telepon. 

Celah itulah yang tetap harus diwaspadai karena umumnya seorang anak kecil itu memiliki rasa penasaran tinggi terhadap sesuatu. Salah-salah yang kita khawatirkan sebagai orangtua yaitu anak-anak mengakses tontonan orang dewasa bisa saja terjadi.

Oleh karena itu, kita tetap perlu melakukan langkah antisipasi dan juga proteksi untuk mencegah kemungkinan tersebut agar jangan sampai terjadi. 

YouTube meskipun bukan YouTube Kids sebenarnya tetap bisa dikondisikan selayaknya platform video yang ramah pada anak-anak. Syaratnya, perlu adanya beberapa penyesuaian pada setting atau pengaturan YouTube yang hendak kita pakai tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline