Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Esais; Founder Planmaker & Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

"Hard Skill" yang Diperlukan untuk Merancang Perencanaan Produksi

Diperbarui: 23 Juli 2021   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hard skill dibutuhkan saat melakukan perencanaan produksi| Sumber: Thinkstock via Kompas.com

Keterampilan hard skill meliputi beberapa hal terutama yang berpengaruh secara langsung terhadap teknis penyusunan sebuah rencana produksi. 

Keterampilan ini menyangkut hal-hal yang urusannya teknis dan terkait langsung dengan apa itu rencana produksi. Tanpa adanya keterampilan ini maka penyusunan rencana produksi tidak akan bisa dilakukan.

Ibarat anak Sekolah Dasar (SD) yang belum tahu apa-apa tentang apa itu rencana produksi lantas kemudian disuruh untuk membuatnya maka ia tidak akan sanggup melakukannya. Hal ini menyangkut kapasitas teknis seseorang. Terdapat setidaknya tiga aspek penting mengenai keterampilan hard skill ini, yaitu:

1. Pengetahuan dan Pemahaman tentang Konsep Perencanaan Produksi

Setiap kali penulis memberikan penjabaran tentang apa itu production planning maka satu poin yang hampir tidak pernah terlewatkan adalah planning itu jantungnya industri. Ia terhubung dengan hampir semua lini penting dalam sebuah proses bisnis yang ada di perusahaan.

Ia menjalin koneksi dengan tim pengadaan (Procurement) menyangkut kesiapan raw material, ia terhubung dengan tim gudang (Warehouse) menyangkut inventori, ia terkait dengan tim Marketing perihal order, ia berhubungan dengan Quality Control (QC) terkait kendali kualitas produk, dan pastinya dengan bagian produksi (Factory atau Plant) mengingat disinilah muara dari penyusunan suatu rencana produksi.

Seorang production planner mesti memahami fungsinya terlebih dahulu sebelum menyusun rencana produksi. Selain itu, seorang planner harus cukup familiar dengan beberapa istilah seperti lead time, kapasitas, Bill of Material (BOM), Minimum Order Quantity (MOQ), Minimum Production Quantity (MPQ), stok, buffer, allowance, cycle time, availability time, performance, serta beberapa istilah lain yang terkait. 

Tidak selalu harus dihafalkan, tapi setidaknya bisa menjadi khasanah pengetahuan baru yang akan menjadi tambahan referensi kala menyusun sebuah rencana produksi.

Disini penulis tidak akan menjabarkannya secara detail karena istilah tersebut sudah merupakan pengetahuan umum yang bisa dicari dengan mudah di search engine google. 

Namun penulis menekankan bahwa wawasan tentang beberapa istilah tadi perlu dimiliki sehingga penyusunan rencana produksi bisa dikerjakan dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline