Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Saat Harga Pajangan Rak dan Kasir di Retail Modern Berbeda, Apakah Itu "Cheating"?

Diperbarui: 31 Agustus 2020   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kasir sedang melayani pembeli | Sumber gambar : www.patinews.com

Beberapa waktu lalu saya dan anak saya pergi ke sebuah retail modern terkenal A***M***t untuk membelikan jajanan eskrim untuk anak saya. Sesuatu hal yang biasa kami lakukan dalam kegiatan kami sehari-hari. Namun waktu itu ada sesuatu yang cukup berbeda.

Saya terlibat perdebatan kecil dengan sang kasir penjaga retail. Gara-garanya adalah harga eskrim yang kami beli berbeda antara harga yang terpampang pada rak pajangan dengan harga yang dirilis kasir saat kami melakukan pembayaran.

Harga yang disampaikan oleh kasir ternyata lebih mahal. Padahal salah satu pertimbangan kami membeli jajanan eskrim tersebut adalah karena harganya. Kami merasa dibohongi. Dan protes pun saya layangkan kepada kasir yang bertugas terkait mengapa hal itu bisa terjadi.

Jawabannya sederhana, tapi saya merasa jengkel sekali dengan jawaban tersebut. "Itu yang memasang harga sudah dari manajemen, Pak. Kami hanya mengikuti saja." Okelah mungkin sang kasir hanya mengikuti label harga yang sudah ditentukan oleh pihak pengelola atau pemilik dari retail tersebut.

Namun bagaimana bentuk pertanggungjawaban kepada para pembeli yang kecewa dengan perlakuan semacam itu? Tidakkah yang ditunjukkan oleh retail tersebut merupakan bentuk dari aksi "cheating" atau kecurangan?

Hal ini sebenarnya bukan kali itu saja terjadi. Sebelumnya istri saya juga pernah mengalami peristiwa serupa. Saat membeli produk di retail serupa namun harga yang terpampang di rak tidak sama dengan yang disampaikan oleh kasir. Harga di kasir lebih mahal dari yang terpajang pada label produk tersebut.

Merasa "ditipu" istri saya melakukan protes keras kepada kasir. Dan untungnya kasir tersebut memaklumi sehingga mengikuti harga sebagaimana yang tertera di rak barang.

Kejadian semacam ini mungkin tidak sepenuhnya menjadi kesalahan para petugas penjaga retail yang kebanyakan masih anak-anak muda itu. Perbedaan harga pada rak pajangan dengan "database" kasir sangat mungkin terjadi karena beberapa hal seperti kasir yang lupa memperbaruhi harga atau memang mereka sudah memperbaruinya namun ada perbedaan pada harga terpampang dan harga pada sistem.

Bisa jadi ada human error lain yang turut menyebabkan hal ini terjadi. Akan tetapi semua alasan itu jelas bukan sesuatu yang ingin dimaklumi oleh para pembeli. Pambeli hanya tahu harga berdasarkan nominal yang terpajang saja. Jika kenyataannya harga yang dihitung dalam struk pembayaran lebih mahal tentu saja itu akan memicu amarah pembeli.

Ketika peristiwa serupa terjadi tidak hanya sekali, itu artinya ada sesuatu yang "tidak beres" dalam sistem pengelolaan yang dilakukan retail tersebut. Apabila hal itu terjadi karena suatu kesengajaan maka jelas saja tindak kecurangan semacam itu tidak bisa dimaafkan.

Pihak manajemen retail harus bergegas mengurus hal ini. Mencari tahu lebih banyak perihal apa penyebabnya mengapa ketidakberesan semacam ini terjadi. Biarpun selisih harganya hanya beberapa perak saja, tetap saja hal itu menjengkelkan. Bukan kerena nominalnya, tapi karena ketidakjujurannya. Apalagi retail modern sekarang ini sudah menjarah ke pelosok-pelosok desa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline