Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Atta Halilintar, Potret Kesuksesan di Antara Sinisme dan Nyinyirisme

Diperbarui: 29 Agustus 2019   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atta Halilintar | Sumber gambar: wowmenariknya.com / Instagram/@attahalilintar

Siapa sih yang tidak ingin sukses? Siapa yang tidak ingin mencapai karir gemilang dengan hidup serba berkecukupan? Siapa sih yang tidak mendambakan penghasilan melimpah? Terlebih apabila hal itu terjadi di usia muda. Sebuah masa dimana ketika seseorang mencapai "puncak" kehidupannya yang serba menyenangkan. 

Sebuah potret kehidupan yang sepintas terlihat begitu sempurna pada sosok Atta Halilintar. Pengusaha muda nan sukses, sekaligus youtuber populer dengan bejibun subscriber. Kabarnya, penghasilannya dari youtube saja sudah mencapai angka miliaran rupiah per bulan. Wow!

Namun, tulisan ini tidak akan mengulas tentang biografi Atta Halilintar. Tulisan ini hanya ingin mengupas sedikit tentang sisi lain kehidupan sosok Atta yang dikagumi oleh banyak orang terkait kesuksesan yang diraihnya pada usia muda, sekaligus menjadikannya objek "nyinyir" beberapa kalangan tertentu. 

Pandangan-pandangan sinis terhadap sosok Atta ini mungkin sudah menjadi paket lengkap selain dari penilaian kagum terhadap dirinya sebagai seorang "fenomena" di era digital ini. Bahwa ternyata capaian sukses seseorang tidak semata mengundang puja-puji, tetapi juga pandangan sinis dan penilaian nyinyir orang lain.

"Ashiap" merupakan jargon ikonik yang dipopulerkan Atta Halilintar dan banyak digandrungi serta ditiru para generasi milenial. Ketika ada seseorang yang melafalkan jargon "ashiap" maka seketika pikiran kita akan tertuju pada sosok Atta Halilintar. Bagaimanapun juga, Atta Halilintar termasuk sosok muda yang berhasil mem-branding dirinya dengan apa yang kita lihat sekarang. Popularitasnya yang luar biasa telah mengundang banyak pengikut. 

Jikalau kita bandingkan, maka subscriber akun youtube miliknya jauh melebihi subscriber tokoh-tokoh populer di negeri ini, dan bahkan jumlahnya jauh melampaui apa yang dimiliki seorang presiden sekalipun. Disinilah arti penting menjadi original. Menjadi seorang yang berbeda dengan kebanyakan yang sudah ada.

Atta Halilitar memang unik melalui penampilannya dan juga karyanya. Namun hal itu adalah representasi dan keunikan yang dimiliki dirinya sekaligus menunjukkan kepada kita bahwa dengan menjadi original hal itu menjanjikan sesuatu yang berbeda. 

Barangkali sudah tidak asing lagi bagi kita tatkala menjumpai seseorang yang bergaya bak seorang selebritis ternama. Ia berdandan dan meniru penampilan seorang publik figur. 

Tujuannya tentu agar dipandang keren dan tidak ketinggalan zaman. Akibatnya banyak diantara kita yang berusaha untuk menjadi sebagaimana orang lain dan meletakkan identitas unik dirinya sendiri. 

Kita tidak lagi menjadi original sebagaimana seharusnya. Pada akhirnya justru hal itu membuat kita tidak ada bedanya dengan orang kebanyakan. Kita menjadi terlalu biasa.

"Sinisme dan Nyinyirisme" adalan Pujian dalam Bentuk Lain

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline