Lihat ke Halaman Asli

Kehidupan berbangsa, bernegara, pembinaan kesadaraan bela negara, sistem pendidikan tinggi Indonesia

Diperbarui: 16 September 2025   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Yogyakarta- Universitas Aisyiyah Yogyakarta telah melaksanakan Mataf hari ke-1 pada Selasa, 16 September 2025 di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, saya Afifa Nadif Atiqah Ramadan dari Khafilah 9 Banjar, mataf ini menghadirkan tiga narasumber yang sangat mengispirasi yaitu Ibu Mufdlillah S.PD.,S.SIT.,M.SC (selaku wakil rektor 3 UNISA), Ibu Kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K. Kasubditbinsos Ditbinmas Polda DIY, dan terakhir Bapak Amika Wardana, S.Sos.,MA.Ph,D

Materi pertama disampaikan oleh Ibu Mufdlillah S.PD.,S.SIT.,M.SC dapat kita simpulkan bahwa Darul ahdi wa syahadah adalah prinsip Muhammadiyah tentang Indonesia sebagai negara hasil kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa, sekaligus tempat persaksian (syahadah) bagi umat islam untuk memberi kontribusi terbaik. Muhammadiyah memiliki cita-cita adalah mewujudkan negara sebagai "Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur" yaitu suatu negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah. Salah satu tujuan utamanya adalah mencegah perpecahan bangsa, memperkokoh persatuan dalam keberagaman. Prinsip Darul Ahdi Wa Syahdah adalah menghormati kesepakatan nasional, menjadi warga negara yang bertanggung jawab, kesaksian iman dan amal shalih, membangun peradaban utama.Salah satu Pahlawan nasional dari warga muhammadiyah adalah KH.Ahmad Dahlan  dan Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan).

Materi kedua disampaikan oleh ibu Kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K. Kasubditbinsos Ditbinmas Polda DIY dapat kita simpulkan bahwa era post-truth adalah keadaan atau situasi dimana fakta menjadi kurang berpengaruh dalam membentuk opini publik dibandingkan dengan emosi dan keyakinan pribadi, sekitaran 39% mahasiswa terpapar paham raadikalisme dan anarkisme.  Di sosial media banyak sekali berita hoaks yang dipercayai oleh masyarakat luas tanpa melihat latar belakang kebenaran berita atau vidio tersebut, mereka juga dapat merekayasa vidio atau berita tersebut, jadi kita sebagai masyarakat jangan mudah kepancing dengan adanya berita atau vidio yang ada di sosial media diluaran sana, kita generasi Z lah yang menjaga agar berita atau vidio hoaks tersebut tidak tersebar luaskan. Disinilah kita berperan, berinovasi untuk menciptakan konten-konten yang lebih kreatif, lebih layak disaksikan untuk generasi selanjutnya. 

 

Materi ketiga disampaikan oleh Bapak Amika Wardana,S.Sos.,MA.Ph,D dapat kita simpulkan bahwa ada 163 perguruan tinggi muhammadiyah dan aisyiyah menjadikan PTS terbesar di Indonesia dan 19 kampus diantaranya memiliki akreditasi unggul atau kumpus unggul dan salah satunya adalah Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Kita sebagai mahsiswa didoronguntuk mengembangkan diri dengan cara mengikuti organisasi contohnya BEM,UKM, himpunan profesi(ISMKI, HIMMI), organisasi berbasis minat bakat (olahrga, seni, riset), dari organisasi atau ukm yang kita ikuti kita bisa membangun soft skills, kepemimpinan, dan jaringan. Materi ini juga menyarankan kita sebagai mahasiswa untuk mencari peluang lain seperti beasiswa, magang, part time, dan lain-lain. Dari sini kita berajar bahwa diri kita sendirilah yang bisa mengasah itu semua.

Dari ketiga materi tersebut dapat kita simpulkan bahwa pentingnya peran aktif muhammadiya, mahasiswa dan generasi muda dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, melawan disinformasi(hoax), dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang penuh tantangan dan rintangan 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline