Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Anggota Perpustakaan dalam Sekejap

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13689831922101780649

[caption id="attachment_262354" align="aligncenter" width="300" caption="dokumen pribadi"][/caption] Ahad 19 Mei 2013, saat matahari tepat di atas kepala, saya berkesempatan mengunjungi perpustakaan Sultanah Bahiyah Universitas Utara Malaysia (UUM). Universitas yang berdiri pada tahun 1984 dan menempati sebidang tanah yang luas berada di Sintok, Kedah Darul Aman, Malaysia. Saya beserta rombongan sangat beruntung dapat memasuki perpustakaan yang lengkap koleksi bukunya. Perpustakaan yang terdiri dari empat lantai ini, berada di salah satu lahan UMM. Dengan teknologi yang modern, perpustakaan Sultan Bahiyah ini dapat melayani kebutuhan mahasiswa untuk memperoleh akses informasi perpustakaan buku dalam bentuk off line maupun on line. Kurang begitu paham, mengapa dinamakan Sultanah Bahiyah. Kalau dilihat namanya, mungkin ini merupakan wujud penghargaan atas dedikasi seseorang dalam membangun masyarakat di Malaysia. Aroma kerajaan yang masih kental dalam tata kehidupan bermasyarakat. Teknologi Informasi. Sebenarnya, perpustakaan yang telah menggunakan jasa Teknologi Informasi sudah termasuk terlambat. Koleksi buku yang dapat diakses lewat computer. Jumlah buku yang tersedia di perpustakaan. Jenis buku yang boleh atau tidak boleh dipinjam. Semua itu dapat dilakukan dalam waktu sekejap dengan bantuan TI. Namun, apabila buku yang hendak dipesan atau dikembalikan dengan bantuan mesin, terus terang saya baru menjumpai. Meskipun sebenarnya, item buku yang hendak dipinjam dilakukan dengan bantuan petugas, saya masih takjub. Karena peminjam berada dilantai satu, adapun buku berada di lantai empat misalnya. Peminjam tidak perlu repot harus naik ke lantai empat. Cukup menulis identitas buku, tunggu sebentar, buku akan muncul sendiri. Demikian pula kalau akan mengembalikan buku. Cukup tulis identias buku, tunggu sebentar sampai lobang yang disediakan buku terbuka. Masukkan buku di lobang tersebut. Selesai sudah. [caption id="attachment_262355" align="aligncenter" width="300" caption="pinjaman buku"]

13689832821661281987

[/caption] [caption id="attachment_262356" align="aligncenter" width="300" caption="mengembalikan buku"]

13689833511962886993

[/caption] Semangat Membaca. Mungkin teknologi di atas, sudah mulai usang. Perpustakaan lain juga bisa melakukan modernisasi. Namun yang sulit untuk meniru adalah budaya membaca. Sebuah kata kunci yang berlaku untuk perpustakaan apapun, dimanapun. Semangat membaca telah membudaya di universitas tersebut. Bahkan perpustakaan tidak hanya melayani dalam bentuk pinjam meminjam buku. Perpustakaan on line yang sekarang dikembangkan oleh berbagai lembaga (khususnya pendidikan), juga disediakan dengan amat mudah. Saluran listrik diletakkan pada sisi yang dapat dijangkau oleh pengguna. Akses internetnya cepat. Pengembangan perpustakaan sudah mampu menjalin kerjasama dengan universitas terkemuka di dunia. Sehingga untuk memperoleh abstrak atau bahkan hasil sebuah riset, skripsi, tesis, dapat dengan mudah dijangkau. Kerjasama yang dibangun, bukan saja karena ketersediaan dana, namun atas dasar kepercayaan. Perpustakaan di  universitas yang telah maju (mungkin) tidak begitu membutuhkan dana. Mereka lebih suka dihargai dengan mencantumkan nara sumber. Mereka sangat tidak kompromi dengan plagiator. [caption id="attachment_262357" align="aligncenter" width="300" caption="dokumen pribadi"]

13689833931167426063

[/caption] [caption id="attachment_262358" align="aligncenter" width="300" caption="dokumen pribadi"]

1368983445743522541

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline