Lihat ke Halaman Asli

Afan Bachtiar

Content Writer

Ikut Melanjutkan Perjuangan Pahlawan Versi Generasi Milenial

Diperbarui: 10 November 2021   09:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari Pahlawan yang bertepatan pada tanggal 10 November ini kembali menjadi sebuah pengingat bahwa perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah. Oleh karena itu pada tanggal 10 November menjadi sebuah simbol peringatan tersebut. 

Sayangnya, kemerdekaan sudah didapatkan ini dianggap sepele oleh generasi milenial penerus bangsa. Dianggap sepele karena sudah tidak ada perang dan lain sebagainya. Padahal sebagai generasi penerus bangsa, perjuangan kemerdekaan tetap harus dilanjutkan.

Perjuangan para pahlawan terdahulu adalah mendapatkan kemerdekaan. Lalu mengapa harus dilanjutkan? Karena perjuangan kali ini lebih berat. Sebagai generasi penerus bangsa harus bisa mempertahankan kemerdekaan dan membuat Indonesia menjadi bangga yang lebih maju lagi.

Lalu bagaimana caranya? Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara melanjutkan perjuangan pahlawan untuk para generasi milenial.

Sejarah Singkat Peringatan Hari Pahlawan

Untuk orang-orang yang lupa dengan sejarah hari pahlawan, mari kita sedikit bernostalgia. Sejarah ini akan dijelaskan secara ringkas. Sejarah ini dimulai setelah Indonesia Merdeka. Pada saat itu tetap saja masih ada penjajah yang tidak menyukai kemerdekaan Indonesia. Konflik terus terjadi, tidak terkecuali di Kota Surabaya yang melawan tentara dari Inggris. Hingga akhirnya ada perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada 29 Oktober 1945.

Namun adanya gencatan senjata ini membuat geram para tentara Inggris dan pada 30 Oktober 1945 adanya Ultimatum untuk menyerahkan perlawanan dan senjata milik Indonesia kepada AFNEI dan NICA. Ultimatum ini juga memberitahukan akan melakukan serangan besar-besaran pada Surabaya jika tidak dilaksanakan.

Hal ini jelas membuat rakyat Indonesia, khususnya di Surabaya tidak mau mengikuti ultimatum tersebut. Sehingga pada akhirnya pertempuran di Surabaya melawan tentara AFNEI meletus pada tanggal 10 November 1945. 

Selama 3 minggu perang berlangsung di Surabaya membuat banyak korban, namun yang jelas pertempuran tersebut memporak-poranda pasukan dari AFNEI. Bisa dikatakan jika peperangan tersebut dianggap "neraka" bagi musuh Indonesia. Alhasil peperangan berhasil dimenangkan oleh warga Surabaya.

Atas kegigihan tersebut, akhirnya kota Surabaya disebut sebagai kota pahlawan dan tanggal 10 November ditetapkan sebagai hari pahlawan untuk mengenang perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Tokoh yang sangat terkenal pada peperangan ini adalah Bung Tomo. Saat itu pada pidatonya muncul semboyan "Merdeka atau mati!" yang membakar semangat perjuangan masyarakat Surabaya.

Cara Melanjutkan Perjuangan Para Pahlawan Versi Milenial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline