Lihat ke Halaman Asli

Afa Fadila

Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia dini

Gangguan Kognitif pada Anak Usia Dini

Diperbarui: 11 Desember 2020   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Gangguan kognitif seperti keterlambatan kognitif pada anak merupakan kondisi yang mempengaruhi keterampilan berpikir pada anak. Anak yang mengalami gangguan kognitif akan memiliki kesulitan pada ingatan, belajar, dan presepsi. 

Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, dalam kasus ini  perkembangan otak pada anak tidak berkembang dengan baik karena adanya gangguan kognitif tertentu.

Penyebab

Keterlambatan kognitif dapat terjadi pada anak yang mengalami cedera otak karena infeksi seperti meningitis, yang menyebabkan pembengkakan di otak dan dikenal sebagai ensefalitis. Selain itu juga ada down syndrom yang dapat meningkatkan risiko terjadinya keterlambatan kognitif.

Gejala

Anak yang sedang mengalami keterlambatan kognitif akan memiliki kesulitan dalam belajar, mengingat, berkomunikasi, presepsi, dan bermain dengan orang lain.

Intervensi Guru dan Orang Tua

Bernyanyi bersama anak dapat dilakukan dalam menstimulasi perkembangan kognitifnya. Anak secara tidak langsung akan menghafal lirik lagu dengan mendengarkan lagu favoritnya yang diputarkan oleh orang tua atau guru. 

Berikan kesempatan pada anak untuk mendengarkan berbagai jenis suara, seperti klakson mobil, suara hewan, bunyi air mengalir dari kran, dan lainnya. Kegiatan seperti itu dapat membuat anak memahami hubungan antara objek dan suara.

Ajak anak untuk melakukan aktivitas kognitif seperti belajar menghitung dengan cara yang menyenangkan dan menggunakan berbagi benda konkret. Misal, menghitung jumlah kelopak bunga, roda mobil, dan sebagainya. 

Orang tua dan guru juga bisa memperkenalkan berbagai macam huruf pada anak dengan menggunakan alat-alat permainan seperti puzzel, dan balok. Bermain dengan pasir dari tepung dan meletakkan berbagai miniatur jenis-jenis hewan dapat membuat anak belajar mengenai hewan. Selain itu, memasukkan sedotan ke dalam botol dan mengenal berbagai macam tekstur seperti karpet, sisir, seprai, serta hal lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline