Lihat ke Halaman Asli

Adriyan Gazali K

Nothing Important

Stand Up Comedy PSSI

Diperbarui: 18 Januari 2022   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Awal tahun 2022 ini, kabar yang tidak mengenakkan bagi penggemar sepak bola Indonesia karena kekalahan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae Yong dalam ajang AFF Suzuki Cup 2020. Melihat hal demikian, kita makin yakin kalau kemajuan sepak bola dalam negeri sebatas hampir. Sebelumnya, muncul dugaan skandal pengaturan skor di kompetisi Liga 2 Indonesia.

Dalam kasus tersebut, 5 pemain Perserang Serang terseret dalam kasus tersebut, pemain itu diantaranya Fandy Edy, Eka Dwi Susanto, Ade Ivan Hafilah, Ivan Juliandhy, dan Aray Suhendri. 

Kasus ini bermula saat pemain Perserang, Eka Dwi Susanto dihubungi oleh pelaku pengaturan skor, pelaku meminta agar Perserang kalah 0-2 saat menghadapi RANS Cilegon FC di paruh pertama, jika bersedia maka pelaku akan memberikan imbalan Rp 150 juta ke para pemain Perserang. Eka Dwi yang tergiur kemudian mengajak teman-temannya untuk ikut dalam pengaturan skor.

Komisi Disiplin PSSI memutuskan untuk menghukum lima pemain Perserang, Eka Dwi dijatuhi hukuman terberat karena terlibat aktif, Eka Dwi dihukum dilarang bermain dan memasuki stadion selama 5 tahun dan denda Rp 30 juta. Sementara, yang lain dianggap terlibat pasif dan dihukum tidak boleh bermain dan memasuki stadion 4 tahun serta denda Rp 20 juta.

Dari banyaknya kasus ini, peminat sepakbola Indonesia bukan ditampilkan sepak bola yang indah oleh PSSI, tapi PSSI justru melakukan stand up comedy, dengan premisnya adalah kemajuan sepak bola Indonesia, dengan beberapa set up-nya, sebelum masuk punchline. 

Pertama, soal tarik ulur gelaran liga, dengan adanya pandemi banyak membuat perubahan termasuk kompetisi sepak bola Indonesia. Tidak hanya Indonesia, di Eropa sebagai kiblat sepak bola dunia juga ditunda. 

Namun, tarik ulur kompetisi dalam negeri punya dramanya sendiri, dilansir dari CNN Indonesia, kompetisi Liga Indonesia sempat ditunda 2 pekan mulai 14 Maret 2020. Namun, pada kenyataanya kalender 2 pekan PSSI jauh lebih lama dari  pada umumnya. 

Lalu pada 28 Juni 2020, sebetulnya liga direncanakan jalan bulan Oktober 2020, tapi masih belum memperoleh izin. Pada 20 Januari 2021, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyatakan Liga 1 2020 batal karena force majeure dan kelamaan vakum. 

Pada 21 Maret, akhirnya kompetisi digelar juga, tapi sebatas Piala Menpora. 3 Juni 2021, PSSI dan PT LIB sudah berencana menggelar kembali Liga 1 musim 2021/2022, sudah mendapat dukungan Menpora, tapi izin keramaian masih sebatas niat,hingga Liga 1 musim 2021/2022 pun akhirnya bergulir pada 27 Agustus 2021 dan laga antara Persik Kediri vs Bali United menjadi laga pembuka.

Premis kedua, dengan berjalannya Liga 1, membuat kompetisi kasta di bawahnya juga ingin digelar, sehingga Liga 2 Indonesia juga diselenggarakan. Hal yang menarik, adalah muncul nama-nama seperti Raffi Ahmad, Atta Halilintar, dan Kaesang Pengarep yang mengakuisisi klub lokal. 

Selain itu format Liga 2 yang formatnya mirip Konami Cup, yang dibagi menjadi dua grup berdasarkan wilayahnya, belum lagi dalam satu grup hanya akan bermain di dalam satu stadion. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline