Lihat ke Halaman Asli

Adrian Chandra Faradhipta

TERVERIFIKASI

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Masjid Rahmatan Lil'alamiin Eco Pesantren DT yang Asri dan Selalu Kami Rindukan

Diperbarui: 30 April 2021   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Rahmatan Lil'alamiin Eco Pesantren DT. Sumber: dokumentasi pribadi

Masjid Rahmatan Lil'alamiin Eco Pesantren DT. Sumber: cehass.com

Jika harus memilih salah satu masjid favorit dan paling saya rindukan untuk kembali dikunjungi tentu saya akan memilih Masjid Rahmatan Lil'alamiin di kawasan Eco Pesantren Daarut Tauhid (DT) di daerah Cigugur Girang, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Masjid ini sendiri hanya berjarak 15-20 menit menggunakan kendaraan dari rumah kami. Masjid ini rutin kami jadikan sebagai pilihan untuk menunaikan salat jumat berjaamah khususnya di masa pandemi kali ini.

Pengurus masjid sangat patuh dengan protokol kesehatan selama pandemi. Tempat salat antarjamaah pun dibuat berjarak, semua jamaah diwajibkan mengenakan masker ketika berada di sekitar dan di dalam masjid, bahkan disiapkan juga hand sanitizer di berbagai sudut masjid bahkan dipasang di atas setiap kota amal.

Mau tau lebih dalam tentang masjid ini? Yuk ikuti ulasannya.

Sekilas Tentang Arsitektur Masjid Rahmatan Lil'alamiin

Mimbar dan Kolam Ikan di Masjid Rahmatan Lil'alamiin Eco Pesantren DT. Sumber: dokumentasi pribadi


Masjid ini sendiri dirancang oleh salah satu pejabat publik paling populer di Indonesia saat ini yang juga merupakan arsitek kawakan kebangaan Indonesia, dia adalah Dr. (H.C) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. atau biasa disapa Ridwan Kamil atau Kang Emil.

Dalam perancangan masjid ini Kang Emil menerapkan konsep ekologi dan ramah lingkungan. Hal tersebut tercermin dari struktur dan arsitektur bangunan yang semi terbuka sehingga sirkulasi udara mengalir dengan baik dan sinar matahari pun dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga ruangan menjadi terang meski tanpa tambahan sinar penerangan lampu di siang hari.

Bahkan, di bagian depan mimbar terdapat kolam ikan yang membuat mimbar tampak melayang di atas kolam, mirip dengan masjid konsep Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan yang juga dirancang oleh Kang Emil.

Untuk air wudu di masjid ini juga membuat sistem sedemikian rupa agar dapat di daur ulang untuk kebutuhan masjid sehingga tidak boros dan ramah lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline