Lihat ke Halaman Asli

Adrian Chandra Faradhipta

TERVERIFIKASI

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Pengalaman Dadakan Pulang Pergi Bandung-Jakarta demi Vaksinasi Covid-19

Diperbarui: 10 April 2021   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vaksinasi Pertama di Tennis Indoor Senayan. Sumber: dokumentasi pribadi

Menjelang istirahat pada Rabu Malam, 7 April 2021 tetiba saja ada sms dari Pertamina  masuk ke telepon genggam saya. Intinya menyatakan bahwa jadwal vaksin Covid-19 pertama saya adalah pada 8 April 2021 Pukul 11.00-11.30 di Tennis Indoor Senayan.

Wah sangat terkejut pastinya. Masalahnya posisi saya sudah satu tahun lebih Work From Home (WFH) di kediaman kami di daerah Parongpong, Bandung Barat lalu tiba-tiba diminta untuk vaksin ke Jakarta di Tennis Indoor Senayan.

Lalu demi memastikan kesahihan informasi saya pun mengecek portal layanan vaksin untuk BUMN di https://laporvaksin.cosmicsystem.id/ dan juga mengonfirmasi ke Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di kantor yang di dalamnya termasuk ada pihak HR dan Dokter Okupansi kantor. untuk lebih meyakinkan lagi saya bahkan sempat mengonfirmasi  ke 135 call center Pertamina.

Hasilnya informasi tersebut valid dan Satgas kantor menyarankan saya untuk ke Jakarta keesokan harinya. 

Sambil mencoba tetap tenang saya pun akhirnya menyiapkan berbagai hal terkait vaksinasi saya untuk esok harinya.

Berbagai Tantangan untuk Vaksinasi Dadakan ke Jakarta

Bukan perkara langsung ke Jakarta saja yang harus saya pikirkan, namun juga hal-hal teknis lainnya yang menjadi PR tersendiri bagi saya.

Pertama saya harus berangkat pagi sekali dari Bandung karena waktu tempuh dan potensi antrean yang panjang. Secara pribadi saya lebih memilih pakai kendaraan pribadi, selain lebih aman dari potensi penularan Covid-19 serta juga lebih fleksibel dan mudah tidak perlu memikirkan Tes Antigen/Ge-nose untuk naik kereta ataupun kendaraan sambungan menuju lokasi semisal memakai travel.

Hal tadi juga menjadi PR sendiri bagi istri saya karena istri saya membantu saya menyiapkan sarapan serta bekal untuk saya bawa menuju Jakarta, belum lagi alat sanitasi seperti hand sanitizer serta perlengkapan ibadah pribadi seperti sajadah dan lain sebagainya agar tidak menggunakan fasilitas umum yang rentan penularan.

Tidak kalah penting saya tidak memiliki printer di rumah berarti saya haru mencari tempat mencetak dokumen untuk vaksinasi dari lama yang sudah ditentukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline