Lihat ke Halaman Asli

Adrian Chandra Faradhipta

TERVERIFIKASI

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Ini 4 Masukan untuk Pemerintah Jika Ingin Program Vaksinasi Covid-19 Berhasil

Diperbarui: 30 Januari 2021   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo saat mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19 di Istana Kepresidenan pada Rabu (13/1/2021). Penyuntikan ini sekaligus menandai program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.(ISTANA PRESIDEN/AGUS SUPARTO via kompas.com)

Pemerintah mencoba untuk bergerak cepat untuk melakukan vaksinasi covid-19 di Indonesia di tengah amburadulnya data dari Kementerian Kesehatan. 

Namun, alih-alih mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat nyatanya program vaksinasi tidak sesukses yang dibayangkan, untuk tahap awal saja setelah dua minggu dilakukan.

Melansir Kompas.com dari data Kementerian Kesehatan, per tanggal 26 Januari 2020 tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin baru menyentuh angka 161.989 orang atau hanya sekitar 11% dari jumlah tenaga kesehatan yang mendaftar ulang untuk program vaksinasi Covid-19 yaitu 1.453.379 orang, meski diketahui juga ada 20 ribuan tenaga kesehatan yang ditunda atau dibatalkan vaksinasinya karena kondisi kesehatan dan faktor lainnya.

Melihat tren ini banyak pihak yang menyangsikan bahwa program vaksinasi Covid-19 akan berjalan sukses dan memenuhi target dari Presiden Jokowi yang mengharapkan program vaksin selesai sebelum akhir tahun 2021. 

Diduga akar masalahnya adalah rendahnya kepercayaan publik akan program vaksin ini serta kurangnya informasi yang didapatkan mereka.

Masalah bukan hanya dari kepercayaan publik dan informasi, kacaunya data di Kemnterian Kesehatan, jalur distribusi dan masalah rantai suplai di lapangan serta pola "paksaan" dalam melakukan vaksin semakin menambah polemik program vaksin ini

Dari kondisi ini saya mengusulkan setidaknya 4 hal yang perlu segera dibenahi dan dilakukan oleh pemerintah:

Tahapan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Sumber: beritasatu.com

Pertama, Komunikasi Publik dan Sosialisasi Vaksinasi Perlu Ditingkatkan Agar Lebih Efektif dan Efisien

Pemerintah selama ini hanya fokus pada menyosialisasikan dan mengomunikasikan program vaksinasi dengan cara-cara yang tradisional dan terkesan kurang efektif meski sudah mengundang influencer seperti Raffi Ahmad untuk menjadi salah satu yang pertama menerima Vaksina Covid-19. Hal tersebut terbukti kurang efektif untuk menggerakan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses vaksinasi nasional ini, belum lagi narasi anti-vaksin yang semakin menyeruak di tengah masyarakat.

Saya pribadi sampai sekarang pun masih bingung kapan saya dan keluarga misalnya mendapatkan vaksinasi dan bagaimana caranya, meski dari perusahaan sudah melakukan pendataan.

Saya membayangkan bagaimana jika pemerintah mencoba jalur alternatif namun efektif dan tidak pasaran untuk menyosialisasikan tentang vaksin ini, semisal saja bisa mengundang tim kreatif gojek atau grab yang sering membuat iklan yang nyentrik, namun mengena dan efektif pada masyarakat. Lihat saja iklan-iklan di TV maupun Youtube serta media sosial yang dibuat Gojek ataupun Grab, sederhana tapi mengena dikemas dengan apik dan dekat dengan keseharian kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline