Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ini 4 Masukan untuk Pemerintah Jika Ingin Program Vaksinasi Covid-19 Berhasil

28 Januari 2021   10:41 Diperbarui: 30 Januari 2021   16:00 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo saat mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19 di Istana Kepresidenan pada Rabu (13/1/2021). Penyuntikan ini sekaligus menandai program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.(ISTANA PRESIDEN/AGUS SUPARTO via kompas.com)

Saya melihat influencer seperti Raffi Ahmad yang justru berkerumun setelah divaksin kurang efektifk membawa pesan yang positif serta meningkatkan partisipasi masyarakat. 

Ingat, banyak melihat dan populer belum tentu menggerakkan masyarakat. Perlu media yang humanis dan dekat dengan masyarakat agar terus mengena dan menggerakan masyarakat.

Selain itu juga perlu pola penyampaian yang lebih efektif dan kredibel dalam satgat Covid-19 karena masyarakat sudah bosan melihat konferensi pers dengan pola-pola yang sama apalagi data yang disampaikan tidak menunjukkan perbaikan kasus positif terus meningkat lebih dari satu juta, itu yang diketahui, bagaimana yang tidak diketahui? Melihat pola tracing dan testing di Indonesia masih sangat rendah dari harapan.

Promo/Hadiah Menarik Pemilu Bisa Dipraktikkan untuk Progam Vaksinasi: Sumber: kafe betawi
Promo/Hadiah Menarik Pemilu Bisa Dipraktikkan untuk Progam Vaksinasi: Sumber: kafe betawi
Kedua, Hindari Pemaksaan, Masifkan Ajakan yang Menyejukkan dan Berikan Hadiah atau Promo yang Menarik

Saya adalah golongan orang yang tidak setuju jika vaksinasi ini dilakukan dengan pola memaksa dengan narasi ancaman pidana dan sebagainya.

Pola seperti ini sangat tidak efektif untuk mengajak masyarakat, bahkan pola pemaksaan ini tidak disarankan oleh WHO karena justru membuat masyarakat menjadi antipati untuk sukarela bergabung dalam program vaksinasi.

Mengapa tidak memilih semisal melakukan pendekatan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat yang dikenal luas dapat memberikan pengaruh yang menyejukkan dan bertindak persuasif, alih-alih keras dan memaksakan.

Mengapa juga tidak lebih kreatif semisal dengan program undian bagi masyarakat yang sudah ikut vaksinasi semisal mendapatkan kesempatan undian untuk memenangkan tiket liburan setelah pandemi atau juga hadiah ataupun voucher tertentu bekerjasama dengan marketplace seperti Shopee dan Lazada ataupun Super App seperti Gojek dan Grab?

Mekanismenya sederhana saja semisal memberikan bukti vaksinasi ataupun nomor antrean yang sudah distandarkan oleh pemerintah. Ingat ketika selesai pemilu promo seperti ini banyak diberikan, mengapa program vaksinasi tidak bisa dilakukan hal yang sama? Bahkan di Nigeria iming-iming hadiah Indomie bisa menyukseskan program imunisasi negara tersebut lho.

Ilustrasi Single Identity. Sumber: detik.com
Ilustrasi Single Identity. Sumber: detik.com
Ketiga, Pendataan Satu Pintu dan Terstruktur

Salah satu masalah paling krusial di Indonesia adalah kacaunya dan tidak sinkronnya berbagai data yang ada di Indonesia dari tingkat daerah maupun nasional, belum lagi banyaknya pintu masuk data yang semakin menambah PR sinkronisasi antar-lembaga atau instansi yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun