Lihat ke Halaman Asli

Adrian Chandra Faradhipta

TERVERIFIKASI

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Puisi: Berbalik Badan

Diperbarui: 9 Oktober 2020   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi.

Nyonya dan Tuan di Senayan
Aku ingin bertanya
Apakah kalian senang melihat rakyat berteriak dan turun ke jalan karena mereka jengah dengan ketidakadilan yang kalian lakukan?
Apakah kalian bahagia ketika aparat dan rakyat dihadap-hadapkan hanya karena kalian enggan untuk mendengarkan?
Adakah sedikit saja hati kalian terketuk untuk untuk mengingat kembali sumpah atas nama Tuhan yang pernah kalian ucapkan?
Akankah kalian berhenti untuk menyembunyikan diri karena takut akan kritik dan diselimuti ketidakpedulian?

Nyonya dan Tuan di istana
Apakah sesulit itu menemui rakyatmu yang sudah terlanjur kecewa?
Apakah singgasana dan fasilitas negera yang kalian dapatkan dari pajak rakyat telah membuat kalian lupa?
Apakah janji-janji kalian semasa kampanye adalah bualan semata?
Adakah nurani kalian berontak ketika melihat rakyatmu sengsara?
Akankah kalian berkontemplasi bahwa negeri ini tidak sedang baik-baik saja?

Ya, benar yang kalian lakukan hanyalah berbalik badan
Memalingkan muka atas keadaan
Berkacak pinggang atas nama kekuasaan

Tetapi ingatlah wahai Nyonya dan Tuan!
Apa yang kalian lakukan tidak ada sedikitpun yang akan lepas dari pertanggungjawaban di hadapan Tuhan
Kezaliman dan kesewenang-wenangan pasti akan tumbang meski dengan perjuangan

Tak akan ada yang abadi sekalipun kekuasaan
Tak akan ada yang kekal termasuk ketidakadilan

Kutuliskan atas nama perjuangan
Parongpong, 9 Oktober 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline