Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Lima Strategi agar Cicilan Kredit "Happy Ending"

Diperbarui: 23 November 2022   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi utang.| Freepik/skata via Kompas.com

Just Sharing....

Pengalaman berinteraksi dengan para nasabah yang menunggak, membuka wawasan baru. 

Di luar dari penyebab karena nasabah meninggal dunia atau faktor fraud yang persentasenya tak banyak, alasan tidak bayar karena dana terpakai kebutuhan lain selalu jadi pareto bila dibedah. 

Umumnya piramida database nasabah terbagi atas nasabah lancar tepat waktu, nasabah menunggak di bawah 30 hari dan nasabah yang telat di atas 30 hari.Dua yang disebut terakhir jadi porsi terbesar pembentuk piramida. 

Ini sebuah keharusan mengapa selalu ada divisi atau departemen yang menangani penagihan. Analogikan seseorang meminjam uang pada orang lain. Risiko sulit balik sama besarnya dengan mudah kembali. Probabilitas fifty-fifty. 

Mungkin demikian realitanya sehingga ada ungkapan di media sosial ketika meminjam seseorang seolah mengemis. Namun saat menagih yang memberi pinjaman yang seolah-olah mengemis. Maksudnya butuh efforf dan strategi tertentu. 

Kontrak menunggak yang tak ditangani akan mengalir dan berujung pada kendaraan ditarik, rumah disita, cicilan membengkak saking tak dibayar dan agunan nasabah jadi barang museum di brangkas penyimpanan. Pihak pembiayaan berpotensi merugi.

Apakah para debitur mengerti terkait itu? Belum tentu. Karena hari ini saya tak sengaja menonton sebuah tayangan di YouTube yang mengajarkan para nasabah yang menunggak supaya menghilangkan jejak keberadaan dirinya. 

Mulai dari membuang nomor handphone, pindah kontrakkan, pindah kota hingga menonaktifkan akun aplikasi. Tujuannya agar tak didatangi pegawai penagihan atau ditelepon dari kantor pusat. Sejumlah cara dan tips dibeberkan. 

Saya cukup terkejut juga. 

Ternyata dalam upaya negara berjuang agar pengemplang uang negara yang bersembunyi di luar negeri agar bisa sadar akan utang mereka, di masyarakat pun ada juga nasabah yang berupaya lari dari tanggung jawab dengan menghilangkan jejak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline