Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Waspada Risiko Penularan Penyakit dari Pemakaian Alat Makan Bersama

Diperbarui: 17 Agustus 2020   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi makan bersama (Sumber: lifeasmama.com)

Just Sharing....

Ini pengalaman sendiri di awal Februari 2020, sebulan sebelum masa pandemi Covid-19. Dulunya saya tak sadar dan tak juga berpikir hingga ke sana. Sampai suatu kejadian terjadi di depan mata. Tepat di samping tempat saya duduk saat menikmati makan siang di sebuah warung makan yang laris manis di tengah kota. 

Seorang anak muda, laki-laki berusia sekitar 20-an, masuk ke warung tersebut, lalu memesan beberapa bungkus nasi dan ayam goreng.

Sembari menunggu si mbak pelayan membungkus pesanannya, dia duduk di samping saya. Tangannya mengambil gelas hijau di tatakan gelas. 

Lelaki itu menuangkan air dari teko (ceret) plastik yang disediakan pemilik warung di meja pelanggan. Sejurus kemudian. Srett.... dituangkan ke mulutnya menuntaskan dahaganya, sepertinya haus sekali. Bisa jadi lantaran cuaca memang sedang panas-panasnya. Namun apa yang terjadi setelahnya membuat saya juga sedikit "panas".

Kepanasan karena ulahnya yang menaruh kembali gelas plastik warna hijau itu ke tatakannya. Apalagi jaraknya tak sampai satu meter dengan posisi saya. 

Lelaki itu entah sadar atau tak sadar bahwa apa yang dilakukan itu adalah jorok dan tak beretika. Sudah bekas pakai kok ditaruh lagi di situ. Tak ada memberitahukan pada pemilik warung atau mengembalikan saja ke tempat cucian peralatan makan di warung itu. 

Belum 20 menit dia berlalu dan pergi membawa pesanannya, kini masuk lagi seorang anak bocah. Perempuan berusia 10 tahunan. Namun dia tak sendiri, ditemani sang Ibu. Seperti halnya anak muda yang tadi, mereka juga memesan beberapa bungkus. 

" Ma, haus Ma," terdengar kata Sang Anak pada ibunya.

"Sana minum, ambil gelasnya," jawab sang Ibu dan menunjukkan tatakan gelas di samping saya. 

Sejurus saya diam dan tak lagi mengunyah. Apalagi berniat memasukkan sesendok nasi ke mulut. Bagaimana saya tak selera lagi bila melihat gadis kecil berparas manis itu mengambil gelas plastik hijau milik bekas minum pria yang tadi membeli nasi dan ayam. Menuangkan airnya dan menaruh bibir kecilnya di tepi alat minum berbahan palstik itu. Lalu dengan pola yang sama dan menaruh kembali di tatakannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline