Lihat ke Halaman Asli

Aditya Rahman

Komunitas Ranggon Sastra

Nyalakan Penderitaan Itu!

Diperbarui: 26 September 2022   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Nyalakan penderitaan itu, kawan!
Biar penderitaan bergairah untuk tetap hidup
Di daerah yang kerontang tanpa pemberontakan
Dan persaingan antara kelas kehidupan.

Taruh pemantiknya sembarangan di kampung-kampung sepi
Dekat gerobak martabak atau ruko-ruko tutup yang berlumut.
Siapa sangka, jika sewaktu-waktu ada yang sengaja menyalakan
Pemantik itu akan berkobar dengan penderitaan yang utuh menyala
Sepanjang waktu, sepanjang usia.

Kampung-kampung adalah suar
Dia dapat menjelma kipas angin atau AC
Pintu jati atau sekadar hordeng penghalang
Antara kelas-kelas kehidupan yang sumpek akan persoalan
Namun terlihat santai dan adem ayem dinina-bobokan zaman.

Nyalakan penderitaan itu semarak pesta rakyat di alun-alun kabupaten
Dekat kantor pemerintah tuli, tapi tidak buta
Sedikit-sedikit harus terusik kenyamanan kantor suntikan bunga-bunga devisa negara itu
Mereka harus pengap akibat penderitaan yang mengepung segala sudut ruangan
Biar mampus mereka diserang asma kehidupan melapah ini.

Kita adalah penderita yang bergairah
Hidup di kampung-kampung kusut tanpa tenaga
Dari jalanan gelap kita lahir dan memberontak dengan cara yang sederhana
Yaitu berkomplot bersama penderitaan secara terang-terangan
Dan enggan mendapat bantuan dari sistem pemerintahan!
Kita buat kemandirian dari hidup yang saling berpegangan.

Birgon-September-2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline