Lihat ke Halaman Asli

Adi Supriadi

Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Sayang, Om di Atas Ya?

Diperbarui: 4 April 2017   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_152907" align="alignleft" width="300" caption="Stop Free Sex, Stop Hubungan Bebas!"][/caption]

Malam Tahun baru 2012 menjelang tiba, seorang pria berusia 38 tahun akhirnya meninggalkan Kota Bandung dikarenakan tidak mau terganggu dengan hiruk pikuknya penantian orang-orang yang tidak punya kerjaan terhadap tahun baru, menurutnya pekerjaan sia-sia, bising dan membuat suntuk. Akhirnya Pria ini berangkat ke Lembang, menuju sebuah Villa.

Sesampainya di Vila, Pria ini bertemu dengan seorang ABG cantik berusia delapan tahun

“Hai Om...” Sapa ABG yang masih belia ini, terasa akrabnya gadis ini pada Pria tersebut.

“Hai..Tasya Sayang” jawabnya, Gadis yang masih belia ini mencium pria yang dia panggil OM ini. Mereka berdua menuju ke dalam Villa tersebut.

Di dalam Villa tersebut seorang Ibu-Ibu setengah baya tergopoh-gopoh mempersilakan pria tersebut untuk duduk dan diapun bergegas mempersiapkan kamar untuk pria yang saat ini sedang asyik bercengkrama dengan Tasya. Malampun tiba, tidak terdengar lagi hiruk pikuk terompet, kembang api dan petasan di tempt sepi itu. Benar-benar sepi, romantis dan sangat menyenangkan.

Gadis berusia Sembilan tahun tersebut berbaring diatas pangkuan pria ini, dia mengusap-ngusap kening gadis imut ini. Tasya menguap dan menggenggam jemari pria yang dia panggilnya OM itu.

“Tasya, Sudah mau Bobo ya…”tanya Pria itu kemudian.

“Iya..OM, Kita Di Sini aja ya, depan tv” jawab tasya sambil mengusap-ngusap matanya.

“Sayang…Om Diatas Aja ya” Pria itu membujuk Tasya.

“Tasya, bobonya sama mama dikamar mama yah…Om mau kekamar OM diatas lantai dua, besok pagi-pagi kita lari pagi, lihat kebun bunga dan foto2, Om Janji ” Pria ini mencoba menjelaskan dan mengulurkan tanganya pada Tasya.

Dengan malas akhirnya Tasya melangkahkan kakinya menuju kamar. Sang ibu yang kemudian datang membawakan gorengan pisang hangat menjelaskan bahwa begitulah kondisi Tasya saat ini, semenjak Bapaknya menikah lagi dengan wanita lain dan menceraikannya, Tasya seperti sangat merindukan kasih sayang seorang Bapak. Dia menantikan belaiian dan sapaan seorang Ayah. Ibu Tasya terisak. Pria ini menyampaikan keinginannya untuk membawa Tasya ke Bandung, jika diizinkan untuk disekolahkan dan bergabung dengan sepupu-sepupunya yang lain.

Catatan :

Cerita diatas Fiktif bentuk kampanye anti Perceraian. Stop Perceraian, Jangan Korbankan Anak Anda. Seorang anak yang baru lahir hingga dewasa sangat membutuhkan kasih sayang seorang Ayah. Wahai Para suami, Jangan tinggalkan para istri Anda. Kado Akhir tahun, Stop Free Sex, Stop Kondomisasi. Stop Narkoba. Jadikan Indonesia lebih baik

Bandung, 31 Desember 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIME dan Wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 085860616183 / YM: assyarkhan , adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A9




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline