Lihat ke Halaman Asli

Adian Saputra

TERVERIFIKASI

Jurnalis

Supaya Buka Puasa Bersama Bermakna dan Tidak Together Alone

Diperbarui: 30 Maret 2023   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi buka puasa.(SHUTTERSTOCK/ZURIJETA)

Di grup alumni biasanya jelang Ramadan sudah banyak ajakan buka puasa bersama (bukber). Kadang pembahasan hari, tanggal, dan tempat untuk acara lumayan lama. 

Kadang malah membosankan. Akhirnya disepakati waktu dan tempatnya. Butuh waktu lama rupanya untuk menentukan itu.

Semestinya momentum bukber itu bisa dimaknai dengan baik. Maksudnya, dijadikan sarana mempererat silaturahmi. 

Kadang bisa jadi ajang reunian. Apalagi buat mereka yang sudah lama tak berjumpa. Biasanya sih ini alumni SMA atau kuliah.

Namun, ada kalanya, bukber ini tidak sukses. Mengapa demikian? 

Musababnya, hanya lima belas menit pertama saja suasana hangat dengan bercakap-cakap. Selebihnya, semua sibuk dengan ponsel masing-masing. 

Bareng-bareng tapi sendiri-sendiri. Bahasa Inggris bebasnya together alone. Atau boleh juga dibalik, alone together.

Sudahlah habis waktu diskusi membahasa waktu dan tempat bukber. Eh, sudah ketemu malahan sendiri-sendiri. 

Apa enaknya? Di mana esensi silaturahminya.

Saya menyarankan beberapa hal supaya kejadian serupa tak terulang.

Pertama, sepakati benar waktu, tempat, dan acara

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline