Lihat ke Halaman Asli

Adi Putra

Dosen STT Pelita Dunia

Mengapa Terdapat Empat Perempuan non-Yahudi Masuk dalam Silsilah Yesus?

Diperbarui: 31 Juli 2021   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betty Wendhausen/pinterest.com

Membaca silsilah Tuhan Yesus dalam Matius 1:1-17 memang menyajikan banyak informasi yang penting dan menarik. Misalnya, mengapa Matius menyebut Yesus sebagai anak Daud terlebih dahulu kemudian anak Abraham? Padahal Abraham hidup lebih awal dari Daud. Namun, ketika Matius menuliskan anak Daud terlebih dahulu maka pasti ada maksud yang hendak ditekankan di situ. Para ahli PB sepakat bahwa Matius hendak menekankan tentang Yesus sebagai keturunan raja. Di mana ungkapan Yesus sebagai anak Daud merupakan ungkapan yang identik dengan Mesias.

Hal unik dan menarik yang lain adalah munculnya empat nama perempuan kafir atau perempuan non-Yahudi dalam silsilah Yesus. Keempat perempuan itu adalah Tamar, Rahab, Rut dan istri Uria atau Batsyeba. Keempat perempuan itu selain berasal dari bangsa kafir, namun juga memiliki latar belakang yang cenderung negatif.

Pertama, Tamar. Dia adalah menantu dari Yehuda. Oleh karena Yehuda membohonginya, dia rela menyamar menjadi pelacur bahkan bersetubuh dengan Yehuda. Kedua, Rahab. Perempuan Yerikho yang menyelamatkan para pengintai Israel. Tetapi dia bukanlah perempuan yang baik-baik. Oleh karena dia adalah perempuan sundal. Ketiga, Rut

Seorang perempuan Moab yang juga adalah menantu dari Naomi. Demi mendapatkan hak penebusan dari keluarga suaminya yang telah meninggal, maka dia rela dan merendahkan dirinya pergi ke pengirikan Boas untuk menuntut hak penebusannya. 

Terakhir, adalah Batsyeba. Seorang non-Yahudi, istri dari Uria orang Het. Perempuan ini berselingkuh dengan Daud ketika suaminya sedang berada di medan perang. Bahkan secara tidak langsung dia bersama dengan Daud turut bertanggung jawab atas kematian suaminya.

Lalu mengapa keempat perempuan non-Yahudi yang juga memiliki latar belakang yang negatif ini justru masuk dalam silsilah Yesus? Untuk menjawab pertanyaan ini maka kita perlu melihat dan memahaminya berdasarkan konteks Injil Matius.

Apabila kita mempelajari latar belakang Injil Matius, maka jelas bahwa di dalamnya dijelaskan tentang Injil yang diperuntukkan bagi semua orang. Tidak hanya bagi orang Yahudi, tetapi juga diperuntukkan kepada orang yang berdosa. Dunia ini adalah dunia yang telah jatuh dalam dosa, dan di dalam kitab ini Matius sedang menulis tentang anugerah keselamatan.

Sekalipun kita sepakat bahwa Matius menulis injil ini untuk orang-orang Yahudi yang telah menjadi Kristen. Itulah sebabnya, penting baginya untuk menekankan tentang kemesiasan Yesus. Akan tetapi injil ini juga menceritakan banyak kisah yang menegaskan bahwa injil keselamatan dalam Kristus juga diperuntukkan bagi orang-orang di luar bangsa Yahudi. 

Misalnya, ketika Yesus lahir justru dikunjungi oleh orang Majus, Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum, Yesus menyembuhkan anak seorang perempuan Kanaan, hingga perintahnya kepada murid-murid-Nya supaya pergi menjadikan semua bangsa (panta ta ethne) menjadi murid Kristus; merupakan kisah yang memberikan indikasi kuat bahwa injil keselamatan tidak hanya diperuntukkan kepada orang Yahudi saja, melainkan menjangkau semua orang. 

Oleh karena semua orang telah berdosa dan membutuhkan keselamatan. Termasuk keempat perempuan no-Yahudi yang secara manusia memiliki hidup jauh dari kesempurnaan dan kelayakan, namun melalui anugerah dari Allah, justru mereka masuk dalam silsilah kudus, yakni silsilah Yesus Kristus.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline