Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Ternyata Kita Beda dalam Menerjemahkan

Diperbarui: 24 Agustus 2023   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest/Carolyn de Moya

Tafsir kata, dalam hening kata-kata
Mengalir makna di setiap jeda
Takdir merajut, pada benang merah
Tapi dalam menerjemah, kita berbeda.

Bunyi lirih, menggema dalam jiwa
Namun arti tak selalu sama terurai
Seperti sang embun pada subuh ria
Makna terpecah, setiap mata meraih.

Kita berjalan dengan pemahaman sendiri
Mengurai kalimat, hingga berbeda rupa
Oh, betapa indahnya ragam persepsi
Tapi juga menyulitkan, bila tak seirama.

Kau lihat biru, aku sebut namanya langit
Kau sapa hijau, kutafsirkan hutan yang rindang
Tak salah, tak benar, kita hanya berbeda
Dalam menerjemahkan, dunia tak pernah padang.

Takdir memintal benang-benang takdir
Kita saling silang di simpul-simpulnya
Tapi janganlah terhenti pada perbedaan
Kita satu dalam makna yang menghunjam dalamnya.

Biarlah kata-kata berpadu dalam tarian
Makna yang beragam, menjadi harmoni
Ternyata kita beda dalam menerjemahkan
Namun bersatu dalam dunia yang penuh warni.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline