Lihat ke Halaman Asli

ADE SETIAWAN

TERVERIFIKASI

Kepala Puskeswan Pandeglang

Cerita Eyang Putri di Kolelet Turus

Diperbarui: 28 September 2023   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tulisan ini mengenang setahun wafat Eyang Sutinah. Itu nama ibu dan Eyang kami.

Kesehatan merupakan suatu yang sangat berharga, tidak hanya secara fisik, melainkan juga sehat secara spiritual. Hal itu karena kesehatan sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia. Makin sehat seseorang, makin berkualitas pula hidupnya.

Momen saat jalan-jalan pagi bersama Eyang Putri di Kolelet Turus Desa Pasirtangkil Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak Provinsi Banten

Kolelet Turus adalah sebuah kampung di Desa Pasirtangkil tempat dimana kami tinggal. Setiap pagi sekitar pukul 06.00 atau lebih, Saya Ade Setiawan beserta keempat putra yakni Salman AW, Fathir AS, Akbar AS dan si bungsu AS Junior kerap berolah raga dengan berjalan kaki menyusuri jalan kampung.

Kebiasaan ini setidaknya telah kami jalani secara rutin (jika tidak ada hujan/kegiatan lain) sejak terjadi Pandemi Covid-19. Selain berjalan-jalan pagi, kami juga terkadang melakukan aktifitas fisik bersepeda bersama, kadang pagi-pagi dan kadang juga sore hari. (jika pagi berhalangan).

Semangat hidup sehat menjadi alasan kami sekeluarga membudayakan olah raga setiap hari. Terlebih saat Pandemi Covid-19, saat waktu belajar dilakukan secara daring dari rumah, sehingga praktis membuat anak-anak harus berlama-lama di rumah saja.

Seiring dengan kedatangan Eyang (neneknya anak-anak) yang sudah sepekan lebih berkunjung ke rumah kami, kebiasaan jalan-jalan pagi tetap kami lakukan.

Suatu waktu Minggu (20/06/2021) kami ajak Eyang berjalan-jalan menyusuri jalan kampung. Tentu saja karena sudah sepuh Eyang (Lahir, 1944) menggunakan kursi roda.

Jalan-jalan pagi ditemani Eyang dengan berkursi roda merupakan momen kenangan yang spesial bagi saya dan keluarga. Ini mengingatkan masa-masa terbaik saya diasuh orang tua ketika menjadi anak-anak kala itu. Beruntung saya memiliki orang tua masih hidup dan diberi kesempatan merawat di masa tuanya, gumam saya dalam hati.

Yang menakjudkan bagi saya tentu apa yang dilakukan anak-anak saya ketika mendorong kursi roda Eyangnya. Momen para cucu mendorong kursi roda Eyang bersama-sama sambil menikmati mentari pagi dan udara sejuk, segar merupakan momen kecil yang membahagiakan tiada tara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline