Lihat ke Halaman Asli

ade anita

Penulis, blogger

Berbakti Pada Orang Tua Itu Bukan Sekadar Kewajiban, tapi Kesempatan

Diperbarui: 10 Mei 2022   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menjaga dan berkomunikasi bersama lansia. (Dok Garda Oto via kompas.com)

Ada cerita yang tertinggal di dalam hatiku dari perjalanan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri kemarin.

Yaitu, ketika aku bertemu dengan banyak orang tua yang meski sudah tua, menyandang penyakit tertentu, tapi masih bisa melakukan banyak hal. Meski dengan langkah terseret karena kaki yang sakit, mereka tetap berusaha pergi beribadah. 

Jika tidak mampu shalat normal, mereka shalat sambil duduk. Mereka juga berusaha keras untuk bisa berpuasa, meski terkadang kondisi penyakit yang diderita membuat mereka harus membatalkan puasanya untuk alasan menjaga kesehatan. Dan mereka berusaha keras untuk bisa bersedekah.

Ada juga pasangan lansia yang saling bantu satu sama lain meski kondisi keduanya sedang kepayahan. Yang satunya lemah, sulit bergerak karena menyandang stroke, yang satunya lagi kondisinya juga tidak berbeda jauh. 

Keduanya mengalami serangan vertigo yang cukup parah. Tapi keduanya tetap berusaha untuk tidak mau memberikan beban tambahan untuk anak-anaknya. 

Berdua mereka saling gandeng tangan untuk berjalan membeli sayur di tukang sayur, ketika anak-anak sudah pergi bekerja ke kantor. Rumah sepi, dan pasangan suami istri lansia berusaha membersihkan rumah semampu mereka. 

Menyapu lantai, mengepel lantai, membersihkan perabot, menyapu halaman. Mungkin, bagi orang muda semua pekerjaan ini bisa selesai dalam waktu kurang dari dua jam. Tapi di tangan pasangan suami istri usia lanjut alias lansia, semua pekerjaan ini harus dikerjakan secara perlahan dan itu memakan waktu berjam-jam. 

"Sabar ya ma, pa, jika gajiku sudah naik, mungkin aku akan mencari pembantu yang bisa membantu pekerjaan rumah. Saat ini situasi ekonominya masih sulit." kalimat anak terdengar lirih diucapkan pada kedua orang tuanya. Membuat kedua orang tua menjawab dengan tak kalah lirihnya.

"Tak mengapa, nak. Kamu konsentrasi saja pada karirmu. Biar papa dan mama yang menjaga dan merawat rumahmu. Kami sudah tua, tidak bisa kemana-mana juga dan tidak ada yang dikerjakan pula. Jadi, biar kami ikut membantumu semampu kami. 

Uang lebihmu ditabung saja, siapa tahu istri atau anakmu membutuhkannya suatu hari nanti."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline