Lihat ke Halaman Asli

Hoaks Sebagai Pemecah Belah Kesatuan Bangsa

Diperbarui: 25 September 2019   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detik.com

Masyarakat Indonesia saat ini umumnya senang berbagi informasi dan dengan perkembangan teknologi yang hingga mudah untuk diakses berbagai kalangan. Sehingga mereka bisa berbagi informasi dengan cepat dan mudah. 

Akan tetapi Informasi benar dan salah bercampur aduk jadi satu. Berita palsu atau hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Hoax adalah kejahatan peradaban. Ia telah merusak dan bahkan membunuh peradaban yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Politik sejatinya membangun peradaban dan kemerdekaan manusia Indonesia. 

Hoax itu Anti Kemanusiaan sebuah tembok tebal yang menutup kebenaran dan membunuh peradaban itu sendiri. Di dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) kita mengenal istilah kampanye. 

Kampanye pemilu merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat dan dilaksanakan secara bertanggung jawab. Namun seiring berkembangnya zaman metode pelaksanaan kampanye menjadi ajang promosi diri bahkan media online pun menjadi sasaran utama. 

Terkadang kampanye diisi dengan materi yang membahas kandidat lainnya. Akibat buruk dari hal ini adalah pertikaian yang terjadi dikalangan masyarakat hanya karna isu negatif yang belum tentu kebenarannya. 

Penyimpangan-penyimpangan kampanye semacam ini  dikenal dengan istilah "black campaign" (kampanye hitam) ialah upaya untuk merusak reputasi seseorang, dengan mengeluarkan propaganda negatif. 

Kampanye sejatinya usaha untuk memberikan informasi yang benar, tidak membutakan masyarakat dengan menyogok sana sini. Kampanye adalah usaha untuk memberikan pencerahan sekaligus mempromosikan suatu yang berpotensi untuk mendatangkan kebaikan. 

Namun tingginya persaingan bisa memunculkan banyak hal  salah satunya yaitu penggunaan metode rayuan yang merusak, rumors, sindiran, mengadu domba, menghasut, menyebarkan hoax yang dilakukan oleh  sekelompok pendukung calon ditujukan untuk para kandidat atau calon lain kepada masyarakat agar menimbulkan presepsi yang dianggap tidak etis terutama dalam hal kebijakan publik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline