Lihat ke Halaman Asli

Achmad Siddik Thoha

TERVERIFIKASI

Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Ramadan: Bulan Menggalang Donasi untuk Kebaikan

Diperbarui: 18 Juni 2016   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nek Hamidah (dok pribadi 18 Mei 2016)

Ramadan sudah memasuki hari ke-13. Sejak awal Ramadan saya memang meniatkan diri fokus untuk menggalang donasi buat beberapa proyek sosial. Meski saya berpindah-pindah tempat antara Medan dan Bogor, itu tidak menjadi masalah. Toh saat ini zaman digital dimana jarak tidak menjadi hambatan manusia berkomunikasi termasuk juga menggalang donasi.

Sudah 4 bulan saya memakai kartu Pra Bayar SmartFren dengan fasiilitas koneksi  jaringan 4G yang memuaskan. Beruntung tempat tinggal saya, di Cimpea Kabupaten Bogor dan Medan Tuntungan Kota Medan bisa masuk coverage area fasilitas 4G Smartfren ini. Dengan koneksi jaringan 4G dan HP Andromax  saya bisa memakai internet khususnya untuk penggalangan donasi dengan sangat optimal tanpa terganggu buruknya jaringan.

Menggalang donasi secara online tidak hanya saya lakukan selama Ramadan ini. Jauh sebelum itu saya sering melakukan penggalangan dana/donasi bagi warga yang memerlukan bantuan. Saat ada bencana, saya memanfaatkan jaringan pertemanan saya dan ‘pasukan penggalang dana’ yang saya miliki untuk mengumpulkan donasi via jejaring sosial. Saat ada warga tidak mampu membutuhkan bantuan misalnya untuk rehab rumah, biaya sekolah anak sampai kebutuhan makan, saya dan teman-teman saya bergerak membantu melalui penggalangan donasi online. Sebanyak 189 anak yatim dan dhuafa yang kami asuh dalam program Sekolah Pohon Inspirasi bisa kami rawat mereka selama lebih dari 3 tahun dengan menggalang dana via online.

Nah terinspirasi dengan sukses menggalang dana online yang saya lakukan terdahulu, saya semakin bersemangat ingin menjadi bagian dari solusi bagi masyarakat meskipun kecil bentuk bantuannya. Kebutuhan sangat penting bagi saya adalah jaringan internet yang stabil, cepat dan harganya relatif murah. Kehadiran fasilititas 4G di Smartfren sangat membantu saya di Bulan Ramadan yang saya jadikan sebagai Bulan Penggalangan Dana bagi saya.

Alhamdulillah, saya masih bisa memanfaatkan waktu disela-sela pekerjaan rutin sebagai pengajar di sebuah perguruan tinggi negeri di Medan untuk mengisi waktu-waktu Ramadan dengan sesuatu yang bernilai. Nilai itu adalah saya ingin memberi sesuatu atau sedekah pada orang-orang baik. Amalan sedekah yang tidak semua dari kantong sendiri, melainkan mengajak banyak orang bersedekah untuk membantu mereka yang membutuhkan.  Mengajak penggalangan dana juga tak harus berlelah-lelah mengedarkan kotak di jalanan, apalagi sekarang bulan puasa. Apa saja bentuk penggalangan dana yang saya lakukan via online?

Anak Yatim dan Dhuafa Sekolah Pohon Inspirasi

Sebanyak 189 anak asuh yang kami rawat bersama Komunitas Pohon Inspirasi (KPI) begitu merindukan kehadiran momen Ramadan. Bagi mereka Ramadan adalah bulan dimana mereka mendapat banyak “kebaikan” dari banyak orang. Biasanya tiap Ramadan kami mengajak anak-anak asuh kami yang mengikuti program Sekolah Pohon Inspirasi dalam acara Pawai Ramadan dan Pesantren Kilat Inspirasi (Sanlat Inspirasi). Acara Sanlat Inspirasi sendiri adalah momen sangat ditunggu anak-anak asuh KPI. 

DAalam SAnlat Inspirasi biasanya kami, pengelola, memberikan bingkisan buat mereka berupa apket alat tulis dan uang tunai. Anak-anak asuh kami yang berasal dari anak yatim dan dhuafa yang tinggal di Ciampe Kabupaten Bogor  begitu ceria menerima bingkisan itu. Alhamdulillah, penggalangan donasi online untuk pelaksanaan sanlat Inspirasi bisa terlaksana. Dan sampai saat ini donasi masih berdatangan tanpa kami sibuk menyebar proposal dan beredar di jalanan dengan kotak sumbangan. Cukup buat strory telling, lalu sebarkan ke jaringan kami maka donasi akan datang.

Rehab Rumah Nek Hamidah

Ini ‘proyek baru’ saya dan teman-teman di Sumatera Utara. Saya bertemu seorang janda tua yang tinggal sendirian di sebuah gubug tak layak huni sebulan lalu. Saya diajak seorang aktivis kemanusiaan di Deli Serdang yang setiap pekan memberikan bantuan sembako pada janda-janda tua untuk menengok beliau di rumahnya. Saya terenyuh melihat kenyataan bahwa ada orang tua sendirian tinggal di rumah yang bocor sana-sini, beratap daun nipah dan terpal plastik, dindingnya banyak lubang cahaya dan tanpa toilet. Saya semakin terenyuh mendengar penuturan Nek Hamidah yang sudah tak mampu bekerja berat karena sakit encok. Teman-teman di Deli Serdang Sumatera Utara meminta bantuan pada saya mencarikan dana untuk Rehab Rumah Nek Hamidah.

“Bismillah….insya Allah kita rehab rumah ini.” Jawab saya tanpa keraguan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline