Lihat ke Halaman Asli

Achmad Saifullah Syahid

TERVERIFIKASI

Penulis

Yang Mana yang Bukan Malam Seribu Berkah?

Diperbarui: 14 Mei 2020   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: KOMPAS.com/ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT

Jika bagiku itu semua bukan Lailatul Qadar-Mu

Jika untukku itu semua bukan taburan berjuta rahmah-Mu

Jika padaku itu semua bukan kedermawanan-Mu

Aku lebih rendah dari bongkahan batu-batu

Aku gagal menjadi ahsanu taqwin-Mu

- Puasa Seribu Lailatul Qadar, Emha Ainun Nadjib

Kyai Mad menangis tersedu-sedu. Mengguguk tersengal-sengal. Kepalanya menunduk pilu. Para murid yang duduk bersila ikut menangis dalam suara tertahan. Tiada seorang berani mengangkat wajah.

Suasana malam itu mendadak penuh tangis. Setelah didera tangis Kyai Mad membuka suara.

"Tangisku, tangismu, tangis alam semesta telah tuntas. Semoga para malaikat menaburi ubun-ubunmu dengan serbuk-serbuk cahaya."

Seorang murid mengangkat muka, memberanikan diri bertanya, dengan suara penuh ta'dhim.

"Maafkan kami, Guru. Mengapa Guru menangis seolah tiada lagi yang pantas ditangisi selain tangis yang mengiris hati kami malam ini?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline